Penerbangan Garuda Indonesia dengan rute Jakarta-London melalui Amsterdam akan resmi dikurangi dari lima kali menjadi tiga kali satu minggu, hanya beberapa bulan setelah penerbangan rute itu diluncurkan.
Pengurangan frekuensi antara lain terungkap melalui pemberitahuan tentang perubahan tiket yang diterima oleh para penumpang untuk rute London-Jakarta melalui Amsterdam dan sebaliknya.
Pemberitahuan ini diterima penumpang jauh setelah tiket resmi dikeluarkan untuk perjalanan periode musim panas tahun ini.
Sejak September 2014, Garuda melayani penerbangan langsung dari Jakarta ke Bandara Gatwick di London dengan transit di Amsterdam lima kali seminggu setelah sempat absen selama 10 tahun, di tengah persaingan ketat untuk rute itu.
Direktur komunikasi Garuda Indonesia Pujobroto menolak jika perubahan dikatakan sebagai pengurangan frekuensi tetapi ia menggunakan istilah penyesuaian.
"Mulai 22 Juli penerbangan akan disesuaikan menjadi tiga penerbangan direct flight (penerbangan langsung) Jakarta-Amsterdam-Gatwick, namun juga ada penerbangan dari Jakarta-Singapura-Amsterdam-Jakarta," jelas Pujobroto.
Dicarikan alternatif
Ia menyebut alasan teknis membuat Garuda Indonesia melakukan perubahan frekuensi penerbangan langsung Jakarta-Gatwick di London lewat ibu kota Belanda.
Dijelaskan oleh Pujobroto, Garuda menggunakan pesawat Boeing 777 untuk rute itu.
"Karena direct flight maka harus mengisi penumpang maupun bahan bakar secara penuh. Untuk terbang secara penuh diperlukan kapasitas hingga 351 ton. Namun demikian Bandara Cengkareng kapasitasnya masih belum memungkinkan untuk bisa terbang dengan kapasitas maksimal."
Dengan pengurangan frekuensi penerbangan Garuda Indonesia dari London ke Jakarta ini, maka agen-agen penjualan tiket harus mencarikan penerbangan alternatif bagi penumpang yang terbang pada hari ketika Garuda tidak beroperasi.
Sebuah agen penjualan tiket Garuda menyatakan biaya pengalihan penerbangan tidak dibebankan kepada penumpang. Namun demikian penumpang mungkin harus terbang pada jam berbeda atau bahkan pada hari berbeda.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR