Fosil reptil purba ditemukan di suatu kawasan di sebelah tenggara Jerman. Dulunya kawasan itu merupakan danau yang terbentuk sekitar 240 juta tahun lalu, yaitu pada Era Pertengahan Triassic.
Fosil reptil purba yang ditemukan peneliti, Pappochelys, diduga merupakan nenek moyang penyu. Meski Pappochelys tidak memiliki karapas, ia memiliki tulang serupa fusi tulang batang pada perutnya seperti yang ditemukan pada bawah karapas penyu.
Hans-Dieter Sues, seorang ahli paleontologi Museum Nasional Smithsonian dan Rainer Schoch dari Museum of Natural History Jerman yang juga merupakan pemimpin studi ini percaya bahwa ciri fisik dari Pappochelys yang mereka temukan dapat menjelaskan proses evolusi dua spesies penyu purba sebelumnya, Eunotosaurus dan Odontochelys.
Ilmuwan sampai saat ini masih belum bisa memecahkan misteri evolusi terkait terbentuknya karapas pada penyu. Dengan penemuan fosil reptil Pappochelys yang ukurannya hanya sebesar telapak tangan orang dewasa ini, peneliti menduga bahwa tulang batang yang membentuk rangka Pappochelys merupakan cikal bakal terbentuknya karapas pada penyu. Ditambah lagi, bagian plastron (bagian bawah karapas penyu yang melindungi perutnya) diduga berevolusi dari perpaduan tulang serupa tulang rusuk yang ditemukan pada Pappochelys.
Hasil penelitian penemuan Pappochelys ini dimuat di jurnal Nature.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR