Geophilus hadesi adalah spesies kelabang yang baru ditemukan. Ia berhabitat di dalam goa di pegunungan Velebit di Kroasia. Tak seperti kebanyakan lipan dari famili urutan Geophilomorpha yang hanya kadang-kadang masuk ke dalam goa untuk bersembunyi, spesies yang dinamai dari dewa mitologi Yunani ini tinggal di dalam goa.
G. hadesi adalah satu dari dua spesies kelabang yang diketahui tidak pernah meninggalkan goa tempat tinggalnya. Penghuni bawah tanah yang lain, Geophilus persephones (dinamai dari ratu bawah tanah, Persephone), pertama ditemukan di Prancis tahun 1990-an.
Meskipun habitatnya terletak hampir satu kilometer di bawah permukaan bumi yang agak gelap dan suram, G. hadesi bertahan dengan baik, kata Pavel Stoev, seorang profesor ilmu hewan di National Museum of Natural History di Sofia, Bulgaria (dan penulis utama mengenai spesies kelabang baru tersebut) kepada Live Science. Hewan ini memiliki antena panjang dan rambut tubuh menyerupai bulu yang membantunya mendeteksi mangsa dalam gelap.
Sama seperti kebanyakan kelabang, G. hadesi makan dari binatang hidup seperti larva, hexapod kecil mirip serangga, cacing, kutu kayu, laba-laba, dan binatang kecil lainnya. Walau gigitannya beracun, kelabang ini tidak berbahaya bagi manusia karena tidak banyak berinteraksi dengan manusia. Sementara para ilmuwan dari Komunitas Biospeleogical Kroasia telah mengeksplor Pegunungan Velebit di mana kelabang Hades hidup, ada beberapa celah yang tak terjangkau. Salah satu spesimen tersebut dikumpulkan dari kedalaman 3.609 kaki (1.100 meter), yang diketahui sebagai habitat terdalam bagi kelabang apapun.
G. hadesi memiliki tubuh pipih dan panjang, memudahkannya merangkak dalam bebatuan. Ia memiliki 33 pasang kaki bercakar panjang. Sama seperti binatang lain bercakar panjang (misalnya kepiting Yeti), kondisi fisik ini mungkin telah berkembang pada kelabang Hades untuk berpegang lebih aman pada batu.
"Perubahan penampilan spesies biasanya adalah hasil dari evolusi panjang yang mungkin terjadi kira-kira jutaan tahun," kata Stoev. Hal ini pun menjelaskan bahwa kelabang Hades telah beradaptasi dengan suhu dingin goa, yang dapat turun sampai tiga derajat Celcius.
Para peneliti belum yakin bagaimana kelabang Hades mulai tinggal di bawah tanah. "Ini bisa saja karena suhu yang berubah drastis dan kondisi keseluruhan yang memaksa organisme yang kurang adaptif untuk pindah ke bawah tanah yang kondisinya lebih stabil dan kurang bergantung pada fluktuasi luar," kata Stoev.
Di Pegunungan Velebit yang membentang sejauh 145 kilometer di barat laut Kroasia, kelabang Hades bukanlah satu-satunya penghuni goa di sana. Para ilmuwan telah menemukan berbagai makhluk penghuni goa yang pucat di sana. Dan menurut Stoev para ilmuwan akan menemukan lebih banyak spesies lagi.
Temuan terbaru ini dipublis lebih rinci oleh tim peneliti dalam jurnal ZooKeys.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR