Tak lama setelah mencapai Singapura,K’tut kemudian dijemput oleh seorang pemuda Tiongkok yang akan membantu menyeludupkan K’tut ke Singapura.Pemuda itu sejatinya keponakan orang terkaya di Singapura,namun demi kepentingan penyamaran,ia mengenakan seragam perwira kapal dagang.
Ia kemudian berhasil mendarat di Singapura,namun keberadaanya diketahui media massa sehingga tak ada pilihan baginya untuk menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib.Namun beruntungnya,pihak CID (Criminal Investigation Department) Singapura memberikan K’tut izin untuk tinggal sementara di Singapura sampai ia selesai mengurus dokumen-dokumen yang ia harus bawa ke tujuan berikutnya,Australia.
Selama waktunya mengurus dokumen-dokumen di Singapura,K’tut kemudian beretemu dengan seorang Konsul Mesir bernama Mohammad Abdul Mun’im,ia tertahan di Singapura saat hendak ke Yogyakarta.Konsul Mesir ini ditugaskan dari kedutaan besar Mesir di Bombay untuk menyampaikan dokumen resmi pengakuan Mesir akan kemerdekaan Republik Indonesia.K’tut kemudian membawanya ke ibu kota negara sementara kala itu,Yogyakarta, dengan bantuan seorang pilot pesawat asal Amerika Serikat bernama Bob Freeberg.
Keesokan harinya,Konsul Mesir itu kembali ke Singapura lalu melanjutkan perjalanan ke New Delhi, bersama rombongan pembesar Republik Indonesia pada kala itu.Sedangkan K’tut sendiri meneruskan misinya ke Australia dan setelah itu melanjutkan perjalananya ke Australia.
Penulis | : | |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR