“Kita tidak bisa mengubungkan kausalitas dan mengatakan ‘minum lebih banyak kopi atau teh baik untuk otak Anda’. Apa yang bisa kami katakan adalah dalam penelitian ini, orang yang melaporkan minum kopi atau teh dalam jumlah sedang cenderung tidak mengalami strok atau demensia dalam 10 tahun masa tindak lanjut,” jelas Dr. Lee H. Schwamm, ketua American Stroke Association Advisory Committee kepada CNN.
Studi ini telah dipublikasikan di jurnal Plos Medicine dengan judul Consumption of coffee and tea and risk of developing stroke, dementia, and poststroke dementia: A cohort study in the UK Biobank pada 16 November 2021. Penelitian ini dilakukan oleh Yuan Zhang dan rekan-rekannya dari Tianjin Medical University, Tiongkok.
Masih terkait dengan studi ini, melansir The Guardian, Prof. Tara Spires-Jones selaku pimpinan program UK Dementia Research Institute dan wakil direktur Centre for Discovery Brain Sciences, Universitas Edinburgh mengatakan temuan ini menarik. Namun, beliau yang tidak terlibat dalam studi ini juga menekankan bahwa lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk sepenuhnya memahami potensi hubungan biologis antara teh, kopi dan risiko strok maupun demensia.
Baca Juga: Kopi atau Teh Hijau? Preferensi Makanan Kita Ternyata Dipengaruhi Faktor Genetika
Lain halnya dengan Prof Kevin McConway seorang profesor emeritus statistik terapan di Universitas Terbuka yang juga tidak terlibat penelitian. Dia mengatakan penelitian ini menunjukkan hubungan antara stok dan risiko demensia tidak meningkat atau menurun secara seragam dengan minum teh dan kopi.
“Apa yang umumnya terjadi adalah risiko strok atau demensia lebih rendah pada orang yang minum kopi atau teh dalam jumlah yang cukup sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak minum sama sekali. Tapi, pada level konsumsi tertentu, risiko mulai meningkat sampai menjadi lebih tinggi daripada orang yang tidak minum (teh atau kopi),” kata Prof Kevin McConway.
“Begitu konsumsi kopi mencapai tujuh atau delapan cangkir sehari, risiko strok lebih besar daripada orang yang tidak minum kopi dan jauh lebih tinggi daripada mereka yang minum dua atau tiga cangkir sehari,” lanjutnya.
Dalam jurnalnya para peneliti menyimpulkan bahwa minum kopi dan teh secara terpisah atau kombinasi (dalam satu hari) dikaitkan dengan risiko strok, demensia dan demensia pasca strok yang lebih rendah. Temuan mereka mendukung hubungan antara konsumsi kopi dan teh yang cukup dengan risiko strok dan demensia. Meskipun begitu dengan adanya informasi ini masih harus diteliti lebih lanjut.
Baca Juga: Siapa yang Membangun Monumen Perang Dunia Pertama di Cikopo?
Source | : | USA Today,PLOS Medicine,The Guardian |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR