Akibat berbagai kebijakan pemerintahan yang menyengsarakan banyak rakyat Afghanistan,suatu pergerakan militan muslim yang kemudian tergabung dalam suatu kelompok yang disebut Mujahidin,mereka kemudian berusaha menjatuhkan pemerintahan Afghanistan yang di kala itu banyak dipengaruhi oleh pengaruh Soviet.
Melihat hal ini sebagai suatu ancaman bagi eksistensi pemerintahan Marxist-Leninsm di tanah Afghanistan,Soviet kemudian melakukan sebuah invasi untuk mempertahankan pemerintahan Komunis di Afganistan.
Selain mempertahankan pemerintahan komunis di Afghanistan,Soviet juga berusaha untuk menjadikan Afghanistan sebagai “negara boneka”,sehingga mereka dapat membangun relasi dengan negara-negara lainya di Timur Tengah.Selain itu penguasaan atas berbagai sumber daya alam seperti uranium,gas alam,besi,dan lain sebagainya yang dimiliki Afghanistan juga menjadi salah satu tujuan Soviet dalam menguasai negara ini.
Soviet mulai memasuki Afghanistan pada tanggal 25 Desember 1979,dua hari berikutnya Soviet membunuh Presiden Afghanistan kala itu,Hafizullah Amin,yang dicurigai Soviet sebagai mata-mata CIA.Pemerintahan Afghanistan kemudian diberikan oleh Soviet kepada Babrak Karmal yang merupakan salah satu menteri di kabinet Afghanistan kala itu.
Aksi Soviet memasuki Afghanistan kemudian mendapat banyak kecaman dari dunia Internasional.Salah satu reaksi dunia internasional adalah dengan memboikot Olimpiade Musim Panas 1980 di Moskow,lalu juga aksi embargo bahan pangan terhadap Soviet dilakukan oleh Presiden AS kala itu,Jimmy Carter.
Selain reaksi dari dunia Internasional,reaksi dari dalam Afghanistan pun bermunculan.Para militan Islam yang kemudian tergabung dalam sebuah pergerakan yang dikenal dengan nama Mujahidin pun mencoba melawan Soviet.Dengan bantuan berupa persenjataan dan dana dari AS beserta sekutunya,Mujahidin melakukan sebuah “perang suci” melawan komunis Soviet yang atheis.
Medan yang sulit ditakluka,perlawanan tangguh dari Mujahidin,dan membengkaknya biaya perang kemudian menjadi penyebab kekalahan bagi pihak Soviet.Setelah sekitar 9 tahun berperang,Soviet kemudian mundur dari Afghanistan.Pemerintahan Afghanistan di ibu kota Kabul kemudian diambil oleh Mujahidin.Kalahnya Soviet kemudian mengakibatkan ekonomi negara turut hancur dan berujung kepada semakin kuatnya dominasi AS dalam perang dingin
Perang ini memakan lebih dari 1 juta korban jiwa dan mengakibatkan 5 juta warga Afghanistan harus mengungsi ke negara tetangga.Kerusakan parah juga terjadi di sektor pertanian dan peternakan yang notabene salah satu mata pencaharian utama warga Afghanistan.Bagi pihak Soviet sendiri,mereka kehilangan puluh ribuan tentara,hancurnya ribuan tank dan pesawat,serta meruginya negara yang kemudian menjadikan perang ini menjadi salah satu kehancuran Soviet.
Meski perang telah berakhir,namun perang baru berkobar di tanah Afghanistan.Usaha untuk mengamankan pemerintahan oleh gerakan militan bernama Taliban,mengakibatkan timbulnya perang saudara di Afghanistan .
Penulis | : | |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR