Suhu udara di kota Bandar Mahshahr, Iran, hingga kini tercatat mencapai suhu 165° Fahrenheit atau setara dengan 74° Celcius.
Suhu tinggi tersebut dibarengi dengan tingkat kelembaban udara tinggi yang mencapai 90 derajat, mengindikasikan tingginya uap yang terkandung dalam udara di lingkungan Bandar Mahshahr.
Warga cenderung merasakan panas saat kelembaban udara tinggi, karena uap yang terkandung dalam udara akan menghalangi proses berkeringat tubuh. Padahal, proses berkeringat sangat membantu untuk proses pelepasan panas dari dalam tubuh. Tanpa itu, tubuh manusia akan merasakan panas yang jauh lebih tinggi daripada yang sebenarnya.
Seperti yang dikutip dari Washington Post, suhu tinggi yang menyerang Bandar Mahshahr memecah rekor suhu tertinggi di dunia yang pernah terjadi di Bumi, kedua setelah suhu 81 Celcius di Saudi Arabia, 2003 lalu.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR