Pada 1799 Cook berupaya untuk meninggalkan Kepulauan Hawaii, namun upaya ini terhenti akibat situasi laut yang laut menyebabkan salah satu kapal milik Cook, Resolution, rusak berat. Hal ini menyebabkan Cook memilih untuk kembali ke Hawaii.
Kembalinya Cook ke Hawaii untuk yang kedua kalinya tak disambut dengan baik oleh suku sekitar seperti pertama kali ia mendarat di Hawaii.
Cook dan krunya dilempari batu, sekoci yang ada di salah satu kapal milik Cook juga dicuri oleh suku setempat.
Situasi yang buruk ini kemudian menuntut Cook untuk melakukan negosiasi dengan salah satu petinggi suku di Hawaii, Raja Kalaniopuu.
Namun bukanya menyelesaikan masalah, negosiasi ini malah makin memperburuk keadaan. Pasalnya salah seorang petinggi suku lainya yang memiliki jabat lebih rendah dari sang raja ditembak mati oleh seseorang dari kru Cook.
Hal ini membuat situasi makin kacau, emosi suku sekitar makin meningkat. Cook dan kru nya serang diserbu habis – habisan.
!break!Awalnya Cook dan krunya yang memiliki persenjataan lebih canggih dapat mengatasi serbuan ini, namun jumlah mereka jauh lebih sedikit dibanding dengan suku setempat yang kemudian berhasil mengalahkan mereka, Cook bahkan kemudian mati ditangan salah seorang anggota suku ini.
Melihat pemimpinya meninggal, anggota kru milik Cook memutuskan untuk melarikan diri dari kepulauan itu, namun hanya beberapa dari mereka yang berhasil kembali ke kapal dan meninggalkan kapal itu.
Jurnal yang Cook yang tulis ketika ia masih hidup, berhasil dibawa serta oleh kru nya. Jurnal ini kemudian menyebabkan Hawaii menjadi diketahui keberadaanya oleh pihak – pihak lain.
Keindahan dan kekayaan alam yang Hawaii menyebabkan banyak orang – orang Eropa dari berbagai kalangan, seperti pedagang dan petualang yang memutuskan untuk pergi ke Hawaii.
Inggris bahkan kemudian memutuskan untuk menguasai Hawaii dan menjadikanya sebagai salah satu koloni milik mereka.
Baru kemudian pada 1898 Amerika Serikat memutuskan untuk menganeksasi Hawaii dan kemudian pada 1959 meresmikan Hawaii menjadi negara bagian ke – 50 milik Amerika Serikat.
Penulis | : | |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR