Fosil penyu tertua yang pernah diketahui telah ditemukan di dekat kota Villa de Leyva, Kolombia. Ilmuwan mengidentifikasi penyu ini sebagai Desmatochelys padillai sp, berasal dari sedimen kapur.
Fosil ini berusia setidaknya 120 juta tahun, melampaui fosil penyu tertua sebelumnya yang bertanggal 25 juta tahun. Makhluk tersebut berukuran panjang 2 meter dan menunjukkan semua karakteristik dan ciri-ciri dari penyu modern.
Penemuan ini menambahkan tautan penting dalam evolusi penyu. “Ini merupakan penemuan penting yang dapat berkontribusi untuk mengklasifikasi filogeni dari penyu,” kata Dr. Edwin Cadena, penulis kedua studi yang dipublikasikan di jurnal PaleoBios.
Evolusi penyu merupakan kisah yang berbelit-belit dan selalu menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Dengan sedikit fosil perantara yang menujukkan bagaimana mereka memiliki cangkang, sulit melacak asal-usul mereka.
Sebuah teori berdasarkan fosil spesies penyu tertua yang telah punah, Odontochelys, menunjukkan bahwa kelompok itu mulai mengembangkan anatomi khusus di dalam air sebelum kembali ke darat. Evolusi ini terjadi karena Odontochelys memiliki plastron atau cangkang bagian bawah yang berkembang dengan baik, tapi tidak memiliki karapas (cangkang atas). Plastron dapat melindungi lebih baik dari predator di bawah laut yang kerap dihadapi Odontochelys semi akuatik. Karapas hanya dibutuhkan ketika mereka berada di darat untuk melindungi dari predator yang menyerang dari atas.
Berdasarkan karakteristik fisiknya, Cadena dan rekan-rekannya menempatkan Desmatochelys ke dalam kelompok penyu Cheloniodea. Hingga saat ini ada 6 spesies kelompok penyu Cheloniodea yang masih hidup di dunia.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR