“Banyak yang memiliki area kerja terbuka besar yang dibuat dengan memotong lingkaran, segitiga, kotak, oval, dll. Yang lain lebih tertutup, hanya memiliki lubang untuk tali. Beberapa sepatu wanita dan anak-anak yang sangat mungil masih memiliki sol yang dipaku tebal,” tulis dalam pernyataan.
Baca Juga: Sepatu Kulit Tertua 5.500 Tahun, Ditemukan di Lubang Kotoran Domba
Pembuat sepatu Romawi dikenal sebagai sutor dan kerajinan mereka sangat dipuji di seluruh Eropa kuno dan sekitarnya. Gaya ini jelas berjalan bersama dengan penaklukan, karena contoh ini ditemukan di pinggiran Kekaisaran. Di zaman manufaktur, seorang sutor yang berbakat dapat dengan mudah mendapatkan rasa hormat dari bangsawan Romawi elit penguasa yang memungkinkan mereka untuk naik dalam hierarki sosial.
Rupanya, campur tangan mereka dengan perdagangan lain melahirkan ekspresi Romawi kuno, dikaitkan dengan Pliny the Elder "Sutor, ne ultra crepidam," yang berarti "Pembuat sepatu, bukan di luar sepatu."
Ungkapan itu bermula dari sebuah anekdot di mana seorang pembuat sepatu mengeluh kepada pelukis, Apelles of Kos, dengan menunjukkan bahwa sepatu di salah satu lukisannya tidak benar. Apelles mengubah detailnya, tetapi sebagai gantinya menerima sejumlah keberatan lain dari pembuat sepatu, mengenai hal-hal yang bukan bidang keahliannya.
Maka muncul lah pepatah di mana setiap orang harus berpegang pada apa yang mereka ketahui, dan tetap menahan diri dalam memberikan penilaian di luar profesi mereka.
Source | : | Histecho.com |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR