Tak sedikit orang yang menghindari alat ini dan memiliki rasa takut yang berlebihan jika melihatnya apalagi sampai menginjeksi kulit? Adalah jarum suntik, salah satu alat kedokteran berbentuk jarum namun terdapat lubang di dalamnya yang berguna untuk memasukkan cairan obat atau mengambil cairan sampel dari dalam tubuh.
Jika Anda punya rasa takut berlebihan pada alat ini maka itulah yang disebut Trypanophobia atau phobia jarum suntik.
Kemarin, saya dan teman-teman melakukan pengambilan sampel darah di beberapa sekolah negeri. Sekitar tujuh puluh anak yang masuk kriteria inklusi berhasil didata. Selama pengambilan data itu pula banyak kejadian-kejadian yang tak terduga. Salah satunyaTryanophobia.
Tidak banyak memang, hanya beberapa saja yang nampak begitu ketakutan yang terlalu. Mulai dari mencoba kabur dan bersembunyi sampai pingsan. Bujuk rayu sampai hadiah tidak mempan bagi mereka yang memang sudah benar-benar memiliki sugesti takut di pikirannya , trypanophobia. Mau di paksa juga tak sampai hati, dan mereka memang punya hak untuk menolak jika tak mau melakukannya.
Di sela-sela pengambilan data, saya sempat berbasa-basi dengan beberapa anak yang berhasil melawan takutnya. Permasalahan utama mereka bukan rasa sakit yang ditimbulkan si jarum suntik tapi karena penampakannya yang menembus kulit dan darah yang terlihat mengalir.
Rasa sakit akibat suntik paling hanya beberapa menit setelahnya kemudian hilang. Kadang ada rasa pegal namun tak sampai yang membahayakan selama dalam penggunannya jarum suntik dipegang oleh ahli medis yang mumpuni.
Pengalaman di masa lalu
Melihat beberapa dari mereka yang takut akan jarum suntik, sebenarnya mengingatkan pada diri saya sendiri. Waktu TK, di saat pengecekan golongan darah. Wajarlah ya, namanya juga anak usia lima tahun, melihat jarum yang kemudian ditusuk kulit secara sengaja itu menakutkan sekali rasanya.
Namun rasa takut yang saya miliki ternyata paling berlebih diantara teman-teman lainnya. Sehingga saya menjadi yang terakhir dites dan harus dipegangi oleh beberapa guru dan teman-teman karena kehebohan saya yang meronta.
Padahal tes golongan darah termasuk simpel, hanya jarum ditusuk sampai mengeluarkan sedikit darah kemudian diletakan di kaca. Sakitnya tidak terasa, lagi-lagi lakon memang ada di jarum suntik dan darah. Jangan-jangan dulu saya juga golongan trypanophobia juga. Dulu.
Namun, jangan sepelekan apa yang terjadi di waktu kecil seperti yang pernah saya alami tadi. Karena ternyata pengalaman waktu kecil bisa berdampak pada ketakutan jarum suntik di masa yang akan datang.
Bukan hanya pengalaman sendiri dengan jarum suntik, namun bisa juga akibat melihat dan atau mendengar cerita tentang kengerian alat medis ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR