PT Pelayaran Nasional Indonesia menawarkan wisata terapung atau berlayar ke Raja Ampat, Papua Barat dan Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Manajer Humas Pelni Akhmad Sujadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/9/2015), mengatakan wisata bahari berkonsep kapal sebagai sarana akses dan akomodasi itu akan menggunakan KM Tatamailau untuk wisata ke Raja Ampat 29 Oktober sampai dengan 1 November 2015. Sementara untuk ke Wakatobi menggunakan KM Kelimutu dari 15 sampai 19 November 2015.
"Pelancong di Raja Ampat dengan titik kumpul di Pelabuhan Sorong, sedangkan ke Wakatobi titik kumpulnya di Pelabuhan Baubau" ucapnya.
Sujadi mengatakan paket ke Raja Ampat selama 4D3N (4 hari 3 malam) ini akan diawali dari Pelabuhan Sorong pada 29 Oktober pagi.
Dari Sorong, kapal menuju Mansuar di hari pertama, pelancong dapat menikmati diving dan snorkeling di Mansuar, pulau pasir putih, sementara diving kedua di sekitar Pulau Yanbuba. "Pelancong dapat menikmati alam bawah laut yang sangat indah di sekitar Yanbuba," ujarnya.
Selanjutnya, sambung Sujadi, pada petang hari wisatawan kembali ke kapal untuk mandi, ibadah, makan malam dan menikmati hiburan musik di atas kapal.
"Malamnya kapal akan bergeser dari Mansuar ke Pianemo. Setelah shalat, makan pagi dan olahraga ringan, wisatawan turun dari kapal, menuju Melissa Garden dan ke Anita Spot diving dan snorkeling," paparnya.
Pada siang hari pelancong kembali ke kapal untuk Shalat Dzuhur dan Ashar serta makan siang. "Sekitar pukul 16.00, pelancong menuju Bukit Pianemo untuk melihat indahnya kepulauan Raja Ampat dari puncak bukit," tambahnya.
Pukul 05.00, pelancong menuju Kapisawar untuk mendengarkan kicau burung Irian sampai pukul 08.00 kembali ke kapal dan menyelam di Manta Point.
Sujadi mengatakan pelancong dapat menikmati snorkeling dan divingdan dapat melihat ikan pari di kedalaman laut. Selanjutnya, kegiatansnorkeling dilanjutkan di Arborek yang juga menyediakan tarian khas Papua yang unik.
"Kembali ke kapal untuk shalat dan makan siang. Sorenya pelancongtouring speedboat mengelilingi pulau-pulau indah di Holgan dan Goa Kelelawar," jelasnya.
Pelancong akan kembali ke kapal untuk ibadah, menikmati makan malam dan hiburan, sambil menikmati hiburan di atas hotel terapung, kapal akan bergerak menuju Sorong. "Ketika adzan subuh berkumandang pada Minggu (1/11) pagi, kapal sudah bersandar di Pelabuhan Sorong," imbuhnya.
"Kemudian, pelancong shalat subuh, mandi dan sarapan. Pukul 08.00 wisatawan dapat turun dari kapal dalam kondisi bersih, kenyang dan wangi," tambahnya.
Sujadi mengatakan biaya yang dikenakan untuk setiap penumpang dengan KM Tatamailau, rinciannya Kelas 1 atau eksekutif yang hanya menyediakan 14 kasur (tujuh kamar) Rp 6,9 juta, Kelas 2 (satu kamar empat orang) tersedia 10 kamar Rp 5,5 juta dan kelas \'bugdet\' Rp 4,4 juta. Harga tiket sudah termasuk makan, camilan, speedboat, asuransi, pajak dan jasa pemandu.
"Bila pelancong akan diving harus mendaftar karena peralatan terbatas. Untuk menyelam, pelancong menambah biaya Rp 1,4 juta dansnorkeling Rp 250.000," katanya.
Untuk wisata ke Wakatobi dimulai tanggal 15 November 2015 dari Pelabuhan Baubau menuju Pulau Tomiang, Hoga dan Wanci. Kegiatan di Wakatobi meliputi snorkeling, diving dan tour kota di Wanci.
Biaya paket Wakatobi Rp 4,75 juta untuk kelas 1, Rp 4,25 juta untuk kelas 2 dan Rp 3,75 untuk kelas \'budget\'. "Cara mendaftar dan cara pembayaran dapat melalui \'contact center\' Pelni 162 untuk Jabodetabek, 021-162 dari HP dan luar Jabodetabek," kata Sujadi.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR