Presiden Joko Widodo bersama 19 pemimpin negara dan sejumlah pimpinan bisnis multi-nasional mendeklarasikan Misi Inovasi Pengembangan Energi Bersih Dunia dalam Conference of Parties (COP) ke-21 di Paris, Perancis (30/11/15).
Dalam rilis pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, disebutkan bahwa deklarasi tersebut adalah misi global untuk memastikan terjadinya transformasi dan proses diseminasi yang dapat mengubah dunia agar lebih lestari dan berkelanjutan, dengan pelibatan sektor swasta dan publik.
“Indonesia telah melakukan berbagai langkah dalam menurunkan emisi. Di bidang energi, Indonesia melakukan pengalihan subsidi BBM ke sektor produktif dan supaya mencapai sekurang-kurangnya 23 persen kontribusi energi terbarukan dari total bauran energi nasional pada tahun 2025, atau tiga kali lebih besar dari proporsi energi terbarukan Indonesia saat ini,” jelas Presiden Joko Widodo pada sidang pleno forum pemimpin COP 21, seperti yang tertulis dalam rilis pers Kementerian ESDM.
Pemerintah menilai, sebagai salah satu pemrakarsa Misi Inovasi Pengembangan Energi Bersih Dunia, Indonesia akan mendapat lima manfaat utama:
1) Indonesia terlibat secara proaktif dalam diplomasi internasional menentukan arah pengembangan energi dunia dan menjadi jembatan antara negara berkembang dan negara maju.
2) Memberikan berbagai kemudahan untuk mendapatkan akses terhadap teknologi energi bersih dari negara maju
3) Mendapatkan kemudahan dalam menjaring investasi energi bersih sebagai bagian upaya mewujudkan kedaulatan energi bangsa, termasuk melalui program listrik 35.000 MW.
4) Mendapatkan kemudahan akses informasi, penelitian, dan pengembangan energi bersih yang berguna bagi masyarakat dan khususnya generasi muda bangsa.
5) Menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan energi bersih di kawasan ASEAN dan sekitarnya melalui adanya pusat unggulan energi bersih yang saat ini dikembangkan di Bali.
“Indonesia adalah salah satu pemrakarsa Misi Inovasi. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah mempercepat pengembangan energi bersih dan terbarukan,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said dalam rilis pers.
Sudirman Said juga mengatakan bahwa Indonesia juga sedang mengembangkan sebuah pusat unggulan energi bersih untuk mendukung implementasi dari program-program energi bersih. Pusat unggulan yang direncanakan tersebut akan mulai beroperasi pada tahun 2016. Menurutnya, ini akan berkontribusi pada pengembangan energi bersih di tingkat regional maupun global, melalui aktivitas pengonsolidasian pengetahuan, melakukan kegiatan penelitian, memfasilitasi investasi, dan mendukung pengembangan teknologi.”
Penulis | : | |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR