Dalam eksplorasi antariksa, kesempatan kedua sangat langka. Tapi senin lalu, sebelum pukul 4 p.m waktu pasifik, pesawat antariksa Jepang yang disebut Akatsuki membakar roketnya dan berusaha untuk bertemu dengan Venus.
Satu jam kemudian, tim komando pesawat luar angkasa menyampaikan beberapa berita baik.
“Dia sudah di orbit!” lapor Sanjay Limaye dari University of Wisconsin-Madison, yang bekerja bersama tim ilmuwan di Sagamihara, Jepang.
Ini bukanlah pertama kalinya Akatsuki berusaha untuk mengorbit di Venus. Akatsuki pernah mencoba mengorbit di Venus di tanggal yang sama, pada Desember 2010. Dulu, suatu hal mengerikan terjadi. Alih-alih mengerem dan bertengger di orbit, Akatsuki justru mengitari Venus tanpa berhenti. Insinyur kemudian menyatakan bahwa katup dalam sistem propulsi pesawat ruang angkasa telah retak, mengakibatkan mesin utama menjadi tak berfungsi. Akan tetapi, para ilmuwan tidak menyerah, dan membiarkan Akatsuki mencoba sekali lagi, meskipun itu berarti mereka harus menunggu setengah dekade lamanya.
Saat ini, Akatsuki mengandalkan satu set roket kecil untuk menuju kea rah Venus. Empat dari pendorong diprogram untuk terbakar selama sekitar 20 menit, yang dengan lembut menyesuaikan perjalanan pesawat luar angkasa hingga ia bisa tertarik gravitasi planet.
Jika semuanya berjalan dengan baik, orbit pesawat luar angkasa di sekitar Venus akan berjarak sekitar 5.000 hingga 300.000 kilometer dari permukaan planet.
“Kami memiliki operasi yang sempurna” kata manajer proyek, Masato Nakamura dari Japan Aerospace Exploration Agency‘s Institute of Space and Astronautical Science.
Memang jarak itu tidak terlalu dekat dengan planet terselubung awan seperti yang awalnya direncanakan oleh para ilmuwan. Akan tetapi, tim mengatakan selama Akatsuki ‘sehat’, ia akan mampu melengkapi tujuan ilmu pengetahuan. Dari tempatnya bertengger, pesawat luar angkasa itu akan mempelajari atmosfer Venus yang padat dan beracun, dengan cambuk angin yang berputar-putar dengan kecepatan 300 kilometer per jam (lebih cepat dari pada rotasi Venus).
“Kami harus menunggu dua hari lagi untuk mengkonfirmasi orbit,” ujar Nakamura.
“Saya sangat optimis!” pungkasnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR