Akankah lumba-lumba terkecil dan paling langka di dunia masih berenang perairan Teluk California dua tahun dari sekarang?
Vaquita (Phocoena sinus) bisa dibilang mamalia laut yang paling terancam di dunia. Para ahli berpendapat spesies tersebut hanya memiliki kesempatan kecil untuk menghindari kepunahan.
Lumba-yang kecil Meksiko tersebut panjangnya kurang dari lima kaki, sangat langka dan populasi mereka telah jatuh selama lima tahun terakhir. Survei akustik dilakukan pada tahun 2014 dan 2015 mengungkapkan bahwa mungkin ada sekarang kurang dari 100 vaquita yang tersisa.
"Kami kehilangan 70 sampai 80 persen dari vaquitas dalam lima tahun terakhir," ungkap Barbara Taylor, pemimpin kelompok genetika mamalia laut di National Marine Fisheries Service.
"Fakta ini benar-benar mencengangkan dan merupakan kehilangan yang mengejutkan," tambahnya.
Taylor mengatakan bahwa beberapa tahun ini, para konservasionis telah memulai upaya untuk melindungi mereka dari penangkapan ikan di sekitar habitat mereka. Penangkapan ikan secara tradisional menggunakan jaring insang untuk menangkap udang dan ikan di perairan yang sama di mana vaquitas berenang. Ratusan vaquitas tewas dalam jaring insang selama beberapa dekade terakhir, dan pada 2013 pemerintah Meksiko mengumumkan rencana tiga tahun untuk melarang penggunaan jaring dan berusaha melindungi lumba-lumba.!break!
Kemudian ancaman baru muncul. Mulai sekitar tahun 2012, beberapa nelayan sudah mulai secara ilegal menargetkan spesies terancam punah lain yang disebut totoaba (Totoaba macdonaldi). Kandung kemih ikan ini digunakan dalam pengobatan tradisional Cina dan dihargai 3.800 dolar per pon.
Ahli biologi menyalahkan penggunaan jaring insang terhadap totoaba—yang telah dilarang sejak tahun 1993—sebagai penyebab utama penurunan cepat dalam populasi vaquita.
Lorenzo Rojas-Bracho, ilmuwan penelitian yang memimpin tim pemulihan vaquita internasional, mengatakan bahwa kandung kemih ikan langka seharusnya tidak boleh diperjualbelikan. Dia melaporkan bahwa beberapa orang di Cina membeli totoaba sebagai investasi, sebab harganya akan lebih tinggi seiring spesies yang menjadi lebih langka.
Taylor berpendapat saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengesahkan UU baru tentang perburuan totoaba.
"Totoaba baru saja memulai musim kawin tahunan mereka. Mereka datang ke perairan dangkal di mana Sungai Colorado bermuara ke Teluk Meksiko," katanya.
"Di situlah mereka bertelur. Totoaba akan muncul, dan mereka akan berada di sana selama tiga bulan ke depan.
Taylor menambahkan, “Adanya undang-undang tentang pembatasan atau penghentian perburuan di daerah itu akan menjadi penting tidak hanya untuk totoaba tetapi juga vaquita yang berada di sekitarnya.
Sementara itu, upaya untuk menemukan teknologi baru yang lebih aman bagi satwa langka dan memungkinkan industri perikanan untuk tetap beroperasi terus dilakukan.
Rojas-Bracho mengatakan larangan jaring insang tetap harus diberlakukan. Diperlukan pendanaan untuk mengembangkan teknik memancing lebih alternatif, seperti jaring trawl skala kecil yang telah disetujui untuk menangkap udang. "Kami memiliki solusi yang baik untuk udang, tetapi tidak untuk ikan," katanya. Pukat lain untuk ikan saat ini sedang diuji.
Taylor, sementara itu, menunjukkan betapa buruk peningkatan penangkapan totoaba baru-baru ini dalam mempengaruhi vaquita. Mereka memakan waktu sekitar enam tahun untuk mencapai usia reproduksi, dan penelitian menunjukkan mereka hanya melahirkan setiap dua tahun. "Perlu waktu 40 tahun bagi kita untuk mendapatkan kembali apa yang telah hilang dalam lima tahun terakhir," katanya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR