Para peneliti menjelaskan jika, galaksi Green Pea (kacang hijau), yang ditemukan pada tahun 2007 kemungkinan besar merupakan alasan alam semesta memanas sekitar 13 miliar tahun yang lalu. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature.
Beberapa ratus ribu tahun setelah Big Bang, alam semesta sangat panas dan padat, menyebabkan terjadinya ionisasi. 380.000 tahun kemudian, alam semesta cukup mendingin untuk kembali netral. Hal ini menyebabkan pembentukan awan gas hidrogen dan helium. Awan itu tumbuh dan akhirnya runtuh pada bintang-bintang pertama dan galaksi.
Kemudian, alam semesta kembali memanas lagi.
Pemanasan adalah kunci, karena menyebabkan reionisasi hidrogen sekitar 13 miliar tahun yang lalu, hanya satu miliar tahun setelah Big Bang. Mengapa hal ini terjadi masih diperdebatkan, namun para astronom telah lama percaya galaksi awal yang menyebabkan pemanasan tersebut.
Tim menggunakan data dari spektrometer ultraviolet teleskop ruang angkasa Hubble untuk memeriksa lima galaksi Green Pea yang relatif dekat memancarkan sejumlah besar foton ke dalam media intergalaksi, atau ruang antara galaksi. Foton ini diyakini menjadi alasan untuk reionisasi alam semesta.
Satu galaksi, J0925 + 1403, yang berjarak 3 miliar tahun cahaya, memiliki ejeksi sangat intens terhadap foton. Peneliti mengatakan, bahwa hal ini bisa menjelaskan "reionisasi kosmik"
"Galaksi ini tampaknya merupakan analog lokal yang sangat baik dari banyak galaksi kerdil, dan dianggap bertanggung jawab atas reionisasi yang terjadi di alam semesta awal," kata ahli astronomi Trinh Thuan dari University of Virginia.
"Temuan ini penting karena memberikan kita tempat yang baik untuk mencari dan menyelidiki fenomena reionisasi, yang berlangsung di awal pembentukan alam semesta hingga menjadi alam semesta yang kita miliki saat ini."
Namun para peneliti mengatakan mereka perlu terus mencari di galaksi kacang hijau untuk mengkonfirmasi temuan mereka.
"Kami melakukan pengamatan tambahan menggunakan Hubble, kami berharap untuk mendapatkan pemahaman cara foton dikeluarkan dari jenis galaksi tertentu melalui reionisasi kosmik yang lebih baik ," kata Trinh.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR