Nationalgeographic.co.id—Menurut standar beberapa sejarawan, tahun 536 Masehi mungkin merupakan "tahun terburuk untuk hidup dalam sejarah manusia". Di banyak wilayah dunia, masa-masa yang dingin dan suram pada tahun itu terus berlangsung selama bertahun-tahun berikutnya.
Namun tampaknya itu bukan tahun yang terburuk, setidaknya bagi suku bangsa Pueblo Kuno yang dulu menduduki wilayah Amerika Serikat barat daya. Faktanya, kegelapan zaman es global yang singkat ini mungkin telah menandai hari baru yang cerah bagi kebudayaan mereka.
Sebuah studi yang dilakukan oleh tim arkeolog dan antropolog dari University of California, Los Angeles (UCLA), dan Colorado State University di Amerika Serikat telah menemukan tanda-tanda bahwa populasi yang tersebar di wilayah Four Corners itu tidak hanya pulih dari bencana perubahan iklim di pertengahan abad ke-6 tersebut. Dalam beberapa hal mereka justru kembali lebih kuat dari sebelumnya.
Untuk memahami secara langsung mengapa tahun 536 Masehi merupakan tahun yang sulit di sebagian besar dunia, sejarawan Bizantium Procopius mencatat waktu itu dalam catatannya tentang Perang Persia.
"Karena matahari memancarkan cahayanya tanpa kecerahan, seperti bulan, sepanjang tahun ini, dan itu tampak seperti matahari dalam gerhana, karena pancaran sinarnya tidak jelas dan tidak seperti biasanya," tulis Procopius seperti dilansir Science Alert.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Source | : | Science Alert,Antiquity |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR