Untuk meningkatkan pertumbuhan di bidang pariwisata, sepuluh negara anggota ASEAN telah menyepakati sebuah upaya promosi bersama. Kampanye pariwisata tunggal yang baru pertama kali dilakukan ini akan mempromosikan 600 destinasi demi memacu angka kunjungan wisatawan dan pendapatan negara-negara anggota. Rencananya, kampanye ini sekaligus menandai hari jadi komunitas regional yang ke-50 tahun 2017.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang turut hadir dalam ASEAN Tourism Forum 2016 di Manila, Filipina mengatakan, promosi pariwisata bersama ini akan menggunakan moto "ASEAN at 50". Para menteri pariwisata ASEAN mengumumkan kampanye pariwisata bersama pada pertemuan puncak ATF pada Jumat (23/1).
Rencananya, kata Arief, kampanye akan diluncurkan pada International Tourism Berse (ITB) di Berlin Jerman - pameran industri pariwisata terbesar sejagat - pada kuartal pertama tahun ini. ASEAN akan mempromosikan 600 atraksi di wilayah ini, dan akan dibagi menjadi 12 kategori berbeda dengan tema "50 Best..."
Sebanyak 12 kategori itu mencakup 50 terbaik: kota, hotel, restoran, makanan, festival dan perayaan, pantai, belanja, situs bersejarah, wisata petualangan, desa dan kota kecil, pasar, dan tidak ketinggalan pengalaman tak terlupakan.
Setiap negara akan mengajukan produk dan atraksi unggulan kepada komite pusat dan harus sudah melengkapi prosedur seleksi sebelum pembukaan kampanye di ITB Jerman. Indonesia, kata Arief, di antaranya telah mengunggulkan Festival Dana Toba, Festival Bunga Banyuwangi, Festival Jember, Pesta Kesenian Bali, dan Festival Tari di Solo.
Adanya kampanye bersama ini maka diharapkan akan ada pertumbuhan angka kunjungan wisatawan di tingkat regional sebesar 15 persen, dari 100 juta turis asing menjadi 115 juta orang. Berdasarkan catatan Badan Pariwisata PBB (UNWTO), angka total kunjungan wisatawan asing di wilayah ASEAN diperkirakan akan mencapai 123 juta pada 2020, 152 juta turis tahun 2025, dan 187 juta orang untuk tahun 2030.
"Bagi Indonesia, hal ini adalah tantangan dan sekaligus peluang. Kita harus menggeber promosi wisata," kata I Gde Pitana, Deputi Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata, di sela pertemuan ATF 2016. Indonesia telah menyiapkan strategi pemasaran pariwisata untuk menangkap peluang tadi.
"Saya menyebutnya the power of focus. Jadi, kita akan memfokuskan, negara-negara mana yang akan kita tingkatkan sebagai promosi wisata kita," kata Pitana. Tentu, penentuan negara itu dilihat pada sumbangan angka kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia.
Dari data kunjungan wisatawan mancanegara, negara yang paling banyak menyumbang turis ke Indonesia adalah Malaysia, Singapura, China, dan Australia. Pada tahun ini, jumlah turis asing yang berasal dari negara-negara itu ditargetkan mengalami pertumbuhan angka kunjungan.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR