Kementerian Pariwisata akan memprioritaskan promosi wisata Tahun Baru Imlek 2016 di daerah-daerah yang memiliki keterkaitan budaya China di kawasan pesisir. Promosi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara ke daerah-daerah tersebut.
"Tahun ini difokuskan di tempat punya budaya akulturasi akan dipromosikan terutama kan orang-orang China masuk lewat daerah pesisir lewat laut. Terutama di Jalur Pelayaran Cheng Ho," kata Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti saat dihubungi KompasTravel di Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Ia mengatakan jalur pelayaran Laksamana Cheng Ho akan menarik untuk dipromosikan kepada wisatawan nusantara. Jalur pelayaran tersebut lanjut Esthy, yakni Batam, Aceh, Palembang, Bangka Belitong, DKI Jakarta, Semarang, Cirebon, Surabaya, dan Bali.
"Selain itu, daerah yang punya budaya akulturasi dan atraksi seperti Solo dan Lombok juga bisa kita promosikan," jelasnya.
Adapun Solo, menurut lulusan Program Studi China Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia itu, memiliki rangkaian acara perayaan Imlek di Festival Grebeg Sudiro. Ia mengatakan pada festival tersebut Komunitas China di Solo dan di luar Solo akan datang meramaikan.
"Sama di daerah yang punya China Town seperti di Lombok kita akan promosikan. Di sana kan ada pembagian kue keranjang, lontong cap go meh, dan atraksi kesenian yang disponsori oleh Konsulat Jenderal China di Bali," tambah Esthy.
Ia berharap dengan promosi-promosi yang dilakukan Kementerian Pariwisata masyarakat dapat mengetahui kebudayaan China yang telah berakulturasi dengan Indonesia jadi tertarik dan ingin datang. Esthy menganggap budaya tersebut selain perlu dilestarikan tetapi harus dipromosikan kepada wisatawan.
Acara perayaan Imlek di Lombok yang dimaksud Esthy adalah Silahturahmi Kebudayaan Tahun Baru Imlek 2016 pada tanggal 20 Februari 2016 di Cakranegara. Acara tersebut meliputi pembagian kuliner khas Tahun Baru Imlek yakni kue keranjang dan lontong cap go meh, pertunjukan seni tari China dengan kolaborasi tarian dari Sumbawa, Sasak, Bali, serta pertunjukan sulap.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR