Kita tentu lebih dari sekedar suatu produk gen. Kita telah mengenal bahwa lingkungan juga memainkan peran besar dalam membentuk siapa diri kita, dan kemudian ada epigenetik (semacam jembatan antara dua pengaruh ini). Dan pepatah “you are what you eat“ juga telah dinyanyikan selama bertahun-tahun. Nah, sebuah studi baru membantu untuk mengungkapkan sejauh mana sentimen ini berdampak pada manusia.
Diterbitkan dalam jurnal Nature Microbiology, peneliti dari University of Cambridge menunjukkan bahwa produk metabolisme dapat mempengaruhi aktivitas gen kita. Penelitian difokuskan pada sel ragi, dan bukannya manusia, penemuan ini kemungkinan memiliki implikasi pada spesies kita sendiri, dan menunjukkan cara metabolisme dan ekspresi gen yang terkait dengan cara yang sebelumnya kurang dihargai.
"Pandangan klasik adalah bahwa gen mengontrol bagaimana nutrisi dipecah menjadi molekul penting," kata pemimpin peneliti, Dr Markus Ralser dalam sebuah pernyataan, "tapi kami telah menunjukkan bahwa yang terjadi adalah sebaliknya, bagaimana nutrisi yang dipecah mempengaruhi cara gen kita berperilaku. "
Untuk penyelidikan, para peneliti melihat cara metabolisme (reaksi kimia yang menghasilkan energi dan menciptakan molekul yang dibutuhkan untuk menjaga sel hidup) mungkin menentukan ekspresi gen, entah dengan mengaktifkan gen untuk membuat protein.
Mereka memilih untuk menggunakan ragi, karena mereka organisme model di laboratorium, berbagi sejumlah kesamaan genetik dan biokimia dengan kita. Sebagai organisme bersel tunggal, mereka juga lebih mudah untuk dimanipulasi dibanding hewan.
Dengan mengganggu jalur biosintesis beberapa metabolit kunci (produk metabolisme), para peneliti mampu memeriksa efek yang dimiliki dari cara gen berekspresi. Hebatnya, mengacaukan ketersediaan molekul-molekul ini, yang berarti termasuk tiga asam amino berbeda dipengaruhi 85 persen genom ragi.
Tentu saja, ragi genom jauh lebih kecil daripada kita. Kami secara signifikan merupakan organisme yang lebih kompleks. Jadi, tidak mungkin efek dramatis seperti itu akan terlihat pada manusia. Namun, karena metabolisme tergantung pada ketersediaan nutrisi yang dimasukkan ke dalam reaksi pembuatan energi, dan karena keduanya terkait erat, temuan ini dapat menunjukkan bahwa menu makanan memainkan peran penting dalam ekspresi gen.
Menariknya, pekerjaan ini juga memiliki implikasi bagi para ilmuwan yang bekerja dengan sel di laboratorium, khususnya berkaitan dengan studi reproduksi. Jika para ilmuwan menggunakan sel dengan perbedaan latar belakang metabolisme genetik, maka secara tidak sadar hal ini dapat mempengaruhi hasil
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR