Seorang Manajer Direktur dari perusahaan pertambangan di Zimbabwe, Godfrey Nyakudya ditunjuk sebagai dalang dibelakang pembunuhan gajah menggunakan sianida selama tiga tahun belakang ini.
Lebih dari 300 hewan mati terbunuh dengan cara seperti ini untuk diambil gadingya di dalam Hwange National Park antara tahun 2013 dan 2014 dan 100 kasus lainnya terjadi di Negara ini tahun lalu. Efek dari sianida terhadap gajah yang meminum air atau memakan makanan yang terkena sianida sangat mengerikan.
"Tapi siapa yang menggunakan ini? Dan dari mana hal semacam ini berasal" Tanya Oscar Nkala di dalam sebuah laporan tahun lalu.
baca juga : Sisi Lain dari Foto Hewan Liar yang Sedang Nge-tren di Internet
Larutan cairan natrium sianida ini umumnya digunakan untuk melarutkan emas atau perak agar dapat terpisah dari bijihnya.
Menurut sebuah unit investigasi special dari Nehanda Radio yang berasal dari Bulawayo, dimana pusat dari perusahaan tambang Nyakudya , Nyakudya dituduh sudah mengimpor sianida dari Afrika selatan tanpa adanya dokumen yang tepat.
Stasiun tadio tersebut mengatakan bahwa seorang pegawai dari Perusahaan Nyakudya tidak memiliki sebuah perizinan untuk memegang dan mengangkut sianida. Pegawai yang tetap tidak ingin namanya disebutkan karena takut, mengatakan bahwa setiap kali pengiriman siania sudah terkirim, senyawa tersebut diturunkan pada malam hari dan tanpa adanya dokumen yang menunjukkan bagaimana dan di mana bahan kimia ini akan digunakan.
Sumber yang mengklaim bahwa sebanyak empat ton dijual How Gold Mine dekat dengan Bulawayo, tapi dia mengatakan, "Saya sangat terkejut, teman saya yang merupakan supir truck mengatakan kepada saya bahwa beberapa sianida dikirim ke Hwange." Satu-satunya area pertambangan batubara Hwange yang tidak menggunakan sianida.
baca juga : Penyelundupan Ribuan Labi-labi Berhasil Digagalkan
Nyakudya saat ini sedang ditahan di dalam penjara Bulawayo, menunggun sebuah keputusan dari pengadilan minggu depan.
Berikut kejahatan pada satwa liar lainnya yang tertangkap di seluruh dunia pada minggu ini:
Penyitaan Pig-nosed Turtle: Pihak berwajib di Bandara Soekarno Hatta International Airport di Jakarta,Indonesia menyita hampir sebanyak 8000 ekor kepala kura-kura air tawar dari Hongkong, dilaporkan oleh TRAFFIC, sebuah organisasi yang memantau perdagangan satwa liar. Mayoritas dari kura0kura yang tertangkap yakni sekitar 3,737 adalah kura-kura jenis Pig-nosed yang termasuk sebagai hewan yang terancam punah dan ditemukan di Australia dan Nugini.
Penyelundupan kura-kura: Seorang pria ditangkap pada awal bulan ini karena sudah mengimpor secara illegal sebanyak 38 kura-kura ke Kanada dan didenda sebanyak $3500 dan ditempatkan dalam masa percobaan selama dua tahun, menurut CTV News. Pria ini membawa kura-kura ini di dalam kantong plastic dan melekatkannya pada kakinya.
baca juga : Lagi, Pemburu Satwa Liar Sulawesi Utara Memamerkan Hasil Buruan di Jejaring Sosial
Penulis | : | |
Editor | : | endah trisulistiowaty |
KOMENTAR