"Fokus pada memori aroma selama beberapa menit akan mengusir kekuatan dorongan tersebut."
Katakan “nanti” pada diri Anda
Menunda kesenangan dapat meredakan intensitas keinginan yang berlangsung pada saat ini. Penelitian menunjukkan bahwa setelah beberapa saat berlalu, sangat mungkin keinginan makan dan ngemil Anda akan hilang. Kecuali memang tubuh Anda memerlukan asupan kalori tambahan.
Jangan melawannya
Akui bahwa Anda ingin cupcake, atau keripik, atau apa pun itu makanan lezat berlemak. Jangan mencoba untuk melawan perasaan itu, atau mengabaikannya, atau menghukum diri sendiri untuk keinginan tersebut.
Sebaliknya, akui keinginan itu ada dan \'berselancarlah\' dengannya. Ini namanya teknik Zen. Seperti berselancar, jika Anda melawan gelombang, Anda akan panik dan kehabisan tenaga.
Sebaliknya, menarilah bersama ombak sampai ombak mereda. Hal ini perlu latihan beberapa lama, tapi asal rutin Anda pasti bisa.
Makan cukup
Tidak mengherankan, wanita yang mencoba untuk mengabaikan rasa lapar mereka memiliki hasrat kuat untuk makan atau ngemil berlebih di waktu makan berikutnya.
Sebuah studi dari Oregon Research Institute menemukan bahwa semakin banyak mengurangi kalori, semakin banyak aktivitas yang ada di bagian otak yang berhubungan dengan \'balas dendam\' karena perut dibiarkan lapar. Dan balas dendam tersebut, biasanya berupa makanan berlemak dan manis dalam jumlah banyak.
Jadi, pastikan Anda cukup makan dengan menu seimbang yaitu, karbohidrat, lemak baik, protein, serat, vitamin dan nutrisi lainnya.
Asup protein
Kurang protein mendorong hasrat makan, kata sebuah studi di Wageningen University di Belanda. Orang dewasa normal butuh 50-80 gram protein perhari.
Riset membuktikan, bahwa kebutuhan protein tidak meningkat secara mencolok saat berolahraga. Latihan justru akan menghabiskan glikogen, kata Sanne Griffioen-Roose, penulis utama studi tersebut.
Pilih sumber protein yang baik seperti telur, dada ayam rebus tanpa kulit, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR