Para peneliti meyakini bahwa sisa-sisa mamut dan artefak yang ditemukan berasal dari sekitar 220.000 tahun yang lalu. Kala itu, Inggris masih diduduki oleh Neanderthal selama periode interglasial yang lebih hangat. Temperatur yang turun telah memaksa Neanderthal ke selatan dan situs ini kemudian menjadi dataran subur yang menarik bagi hewan dan manusia.
Berbicara tentang mamut, diketahui spesies mamut stepa adalah yang terbesar. Garrod menuturkan spesies ini memiliki berat hingga 15 ton, dua atau tiga kali berat gajah Afrika. Live Science melaporkan temuan sisa-sisa dari mamut seperti gading, tulang kaki, tulang rusuk, dan tulang belakang merupakan kepunyaan dari spesies mamut stepa. Menurut DigVentures, meskipun tulang belulang mamut di situs ini berukuran lebih kecil ada indikasi bahwa spesies itu mungkin telah menyusut selama musim dingin pada Zaman Es.
Lebih lanjut Garrod berspekulasi mengapa ada begitu banyak hewan mati di situs ini. Mulai dari terjadinya banjir glasial yang menghanyutkan hewan-hewan ini hingga adanya hubungan antara kapak tangan dan perkakas batu dengan tulang-tulang ini. Penggalian di situs ini juga mengungkapkan bukti lebih lanjut dari aktivitas Neanderthal, termasuk perkakas batu yang digunakan untuk membersihkan kulit segar. Beberapa tulang memiliki kemungkinan bekas pemotongan.
Source | : | Live Science,The Guardian |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR