Astronom menemukan sebuah lubang hitam supermasif yang terbangun dari tidurnya dan melahap bintang dengan kecepatan yang mustahil secara teoritis.
Lubang hitam ini dikenal sebagai Swift J1644 + 57 dan terletak di konstelasi Draco, sekitar 3,9 milyar tahun cahaya dari Bumi. Lubang hitam yang ditemukan oleh satelit NASA, Swift ini memiliki massa beberapa juta kali lebih besar dari Matahari kita.
(Baca juga: Teleskop NASA Temukan Dua Lubang Hitam di Awal Alam Semesta)
Peristiwa lubang hitam yang melahap bintang terjadi tatkala bintang berkeliaran terlalu dekat di sekitar lubang hitam. Kejadian itu dikenal sebagai tidal disruption event atau gangguan pasang surut. Biasanya peristiwa tersebut diikuti oleh pancaran sinar-X dari lubang hitam.
Kecepatan lubang hitam Swift J1644 dalam melahap bintang 100 kali lebih besar daripada batas Eddington, teori batas kecepatan maksimum yang mendefinisikan seberapa cepat lubang hitam dapat menelan materi.
(Baca juga: Penemu Lubang Hitam Bukanlah Einstein)
“Kebanyakan gangguan pasang surut tidak memancarkan begitu banyak pita sinar-X berenergi tinggi, setidaknya ada tiga peristiwa serupa, namun inilah yang pertama terekam tepat pada puncaknya,” ujar Erin Kara, ilmuwan dari Maryland University yang juga merupakan penulis utama studi.
Penemuan ini membantah teori sebelumnya yang mengatakan bahwa radiasi yang terpancar berasal dari bagian luar piringan akresi lubang hitam. Sebaliknya, penemuan ini menunjukkan secara gamblang bahwa ternyata sinar-X justru berasal dari piringan material yang sangat dekat dengan lubang hitam. “Sebelum ini, tidak ada bukti jelas bahwa kita melihat bagian paling dalam dari piringan akresi lubang hitam,” kata Kara.
(Baca juga: 5 Citra Lubang Hitam yang Luar Biasa)
Lubang hitam yang tertidur sulit untuk dideteksi, sehingga penemuan ini sangat berharga bagi para ilmuwan. Chris Reynolds, penulis kedua studi sekaligus profesor astronomi di University of Maryland mengatakan, “Jika kita hanya melihat lubang hitam aktif, kita mungkin akan mendapatkan sampel yang berat sebelah. Karena itulah, sangat penting untuk mempelajari seluruh populasi lubang hitam untuk memastikan kita tak berat sebelah,” ujarnya.
Melalui penemuan ini, para astronom berharap dapat mengetahui bagaimana sinar radiasi dapat dipelajari untuk menghasilkan informasi tentang sifat-sifat lain lubang hitam, semisal putaran, bagaimana lubang hitam bisa tumbuh hingga berjuta-juta kali lebih masif dari Matahari serta bagaimana lubang hitam raksasa di alam semesta terbentuk dan berevolusi bersama-sama dengan galaksi tuan rumah.
(Baca juga: Astronom Temukan Sepasang Lubang Hitam yang Tidak Biasa)
Saksikan bagaimana lubang hitam menelan bintang dalam video berikut ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR