Presiden Joko Widodo pernah mengatakan bahwa apa yang ada di wilayah istana kepresidenan adalah milik masyarakat juga. Hal tersebut kemudian diwujudkan oleh Kementerian Seketariat Negara dengan diadakannya Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia.
"Ini untuk pertama kalinya lukisan-lukisan Istana dibawa keluar," ujar Menteri Seketarian Negara Pratikno dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung Utama Kementerian Seketariat Negara pada Senin (25/07/2016) ini.
Pratikno juga menyampaikan bahwa pemerintah ingin memamerkan koleksi-koleksi dalam istana ini agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Hal tersebut adalah salah satu perwujudan ide Presiden Joko Widodo.
Dalam rangka menyemarakkan hari kemerderkaan Indonesia yang ke-71 pada 17 Agustus 2016 nanti, pameran ini pun mengangkat tema 17/71: Goresan Juang Kemerdekaan. Lukisan-lukisan koleksi Istana sendiri telah ada sejak masa pemerintahan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno.
Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Ekonomi Kreatif serta didukung oleh Mandiri Art, dengan mengusung kisah-kisah narasi kemerdekaan, digelarlan pameran tersebut sepanjang Agustus 2016 nanti.
Setelah dikuratori oleh ahli seni rupa Mikke Susanto dan Rizki A. Zaelani, koleksi lukisan yang akan dipamerkan nanti berjumlah 28 buah dari 21 pelukis. Proses kuratorial sendiri memakan waktu setahun hingga menghasilan 28 koleksi tersebut.
Konferensi pers juga turut dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan pihak Mandiri Art.
Pameran yang akan dilaksanakan di Galeri Nasional dari tanggal 1-30 Agustus tersebut juga turut mengahadirkan sejumlah kegiatan seperti seminar hingga berkeliling pameran bersama dengan kurator-kurator pameran.
"Kami juga akan turut mengundang keluarga-keluarga dari pelukis-pelukis yang karyanya kami pamerkan nanti," ujar Pratikno.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR