Situs arkeologi Nalanda Mahavihara menampilkan stupa-stupa kelas atas, kuil, vihara (perumahan dan bangunan pendidikan), dan karya-karya seni penting.
Nalanda berdiri sebagai universitas paling kuno di India. Proses belajar mengajar di tempat ini telah berlangsung selama lebih dari 800 tahun dan membantu meningkatkan paham Buddhisme menjadi sebuah agama.
Kiat perjalanan: Pemerintah India telah bekerja keras untuk menghubungkan situs-situs Buddha penting seperti Nalanda Mahavihara dengan rel, jalan dan udara untuk mempromosikan wisata budaya dan religi. Jika berencana mengunjungi situs ini, cobalah menginap di Rajgir, yang hanya berjarak 10 mil dari Nalanda Mahavihara.
9. Gorham’s Cave Complex
Lokasi: Sebelah tenggara Rock of Gibraltar
Situs ini terbentuk dari fenomena alam sekitar 55-15.000 tahun lalu. Tebing curam berisi empat gua yang menyimpan bukti arkeologi dan panteologi yang membuktikan eksistensi penduduk Neanderthal.
Selain tebing-tebing yang berdiri tinggi, hamparan air laut yang biru akan memberikan pemandangan yang indah untuk Anda. Penelitian di Gorham’s Cave Complex telah memberikan kontribusi besar terhadap perdebatan tentang evolusi manusia.
Kiat perjalanan: Banyak wisatawan hanya menikmati keindahan kawasan ini sambil lalu di atas kapal pesiar, namun arsitektur menawan Palladian, monyet-monyet Barbary, dan hal-hal menarik lainnya membuat Gibraltar menjadi tujuan tersendiri.
10. Zuojiang Huashan Rock Art Cultural Landscape
Lokasi: Sepanjang Sungai Zuojiang di perbatasan Guangxi, Tiongkok dan Vietnam
Terletak di antara tebing kapur nan curam, Situs ini menyajikan pemandangan seni batu yang menawarkan satu-satunya jejak tersisa dari kehidupan dan ritual masyarakat Luoyue. Formasi bebatuan ini terbentuk pada sekitar 2—juta tahun lalu, sementara beberapa ahli meyakini bahwa lukisan-lukisan tersebut dibuat pada abad ke-5 sebelum masehi.
Kiat perjalanan: Lokasi yang terpencil memang membantu kelestarian lukisan batu, tetapi Kota Chongzuo yang hanya berjarak satu jam perjalanan dari lokasi, menyediakan akomodasi bagi para turis sekaligus menjadi titik keberangkatan sebelum menuju ke situs tersebut.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR