LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) Indonesia telah menetapkan tanggal 6 Agustus sebagai hari keantariksaan. (Baca : Kampanye "Malam Langit Gelap", LAPAN Janjikan Pesona Fenomena Langit)
Menyambut hari keantariksaan, LAPAN mengampanyekan gerakan sosial “Malam Langit Gelap”. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk turut bergerak mematikan lampu setiap tanggal 6 Agustus untuk meminimalisir polusi cahaya guna melihat benda-benda langit lebih jelas.
Gemerlap lampu-lampu malam menyebabkan polusi cahaya di Bumi. Ini menyulitkan para peneliti di Bumi untuk mengamati Galaksi Bima Sakti atau benda-benda langit lainnya.
Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin di Facebook menjelaskan bahwa tanggal 6 Agustus dipilih sebagai Hari Antariksa Nasional karena Indonesia sedang berada di musim kemarau, sehingga kemungkinan malam cerah cukup tinggi. Bila dapat mengurangi polusi cahaya, Galaksi Bima Sakti dengan ratusan miliar bintangnya akan terlihat membentang dari utara ke selatan.
Ia juga menyarankan untuk mengamati bintang-bintang dalam Galaksi Bima Sakti dibutuhkan tempat yang minim cahaya. (Baca pula : Peneliti Kembangkan Atlas Global Polusi Cahaya)
"Di langit selatan kita bisa melihat rasi Layang-layang atau Salib Selatan (Crux) yang sering digunakan sebagai penunjuk arah selatan. Hampir di atas kepala kita saksikan rasi Kalajengking (Scorpio) dengan bintang terang Antares," ungkap Thomas dalam suatu pernyataan.
Selain itu pada malam tersebut saat langit tanpa bulan, planet Mars dan Saturnus bersanding dengan bintang raksasa merah Antares.
Jadi, sahabat. Bersiaplah untuk mengamati langit malam ini ! Jangan lupa matikan lampu pukul 20.00 – 21.00 WIB.
Semoga langit cerah !
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR