Dengan informasi tambahan ini, para ilmuwan dalam konferensi tersebut melakukan penelitian lebih lanjut dan menulis jurnal ilmiah tentang bersin cahaya. Mereka juga memberi bersin cahaya sebuah nama yang lebih ilmiah:sindrom autosomal dominant compelling helio-ophthalmic outburst (ACHOO).
Apa yang menyebabkan bersin cahaya?
Studi yang dilakukan oleh profesor dari Zurich University, Nicholas Langer pada 2010 silam berusaha mengungkap penyebab bersin cahaya dengan menguji reaksi otak orang-orang pengidap ACHOO dan tidak.
Ia menggunakan mesin Electroencephalography (EEG) dan memberikan paparan cahaya pada para partisipan untuk mengukur respon otak dan saraf mereka.
Hasilnya sangat mengejutkan. ACHOO bukan sekedar refleks klasik yang terjadi pada batang otak atau pun sumsum tulang belakang, namun juga melibatkan area kortikal otak lainnya.
Ada dua teori yang disampaikan oleh Langer. Pertama, sistem visual pada otak sangat sensitif terhadap cahaya. Rangsangan berlebihan dari cahaya memicu respon panik dari bagian otak lain, termasuk sistem somatosensori yang mengontrol bersin.
Teori yang kedua, tak jauh berbeda dengan teori Aristoteles dan Bacon. Iritasi pada hidung memicu bersin, tetapi tak seperti teori Aristoteles dan Bacon, ini tak ada sangkut pautnya dengan kelembaban. Iritasi dapat dirasakan oleh saraf trigeminal, yang berperan dalam sensitivitas wajah tertentu dan kontrol motorik.
Dalam teori kedua ini, penyebab bersin cahaya adalah salah paham pada otak. Letak saraf trigeminal berdekatan dengan saraf optik, yang bertugas mengirimkan informasi visual dari retina ke otak. Ketika tiba-tiba cahaya menyerbu retina dan saraf optik mengirimkan sinyal ke otak untuk mengecilkan pupil, sinyal tersebut—menurut teori Langer—dapat dirasakan oleh saraf trigeminal dan dikirimkan ke otak, sehingga otak mengira bahwa hidung sedang iritasi, itulah sebabnya seseorang bersin.
Jadi jika lain kali Anda keluar dari ruangan gelap, terpapar sinar matahari dan langsung bersin-bersin tidak karuan, setidaknya Anda tahu siapa yang harus "disalahkan": Orang tua Anda. Atau Matahari. Atau bisa juga kedua-duanya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR