Peneliti menemukan fosil iguania berusia 90 juta tahun di wilayah Kem Kem, Maroko. Fosil itu ternyata milik spesies baru kadal acrodonta (anggota subordo Iguania) yang bernama Jeddaherdan aleadonta. Setelah diteliti, terungkap bahwa spesies ini merupakan iguania tertua di Afrika.
J. aleadonta lebih tua 40 juta tahun dibandingkan acrodonta tertua di benua tersebut yang pernah tercatat sebelumnya.Ia hidup sezaman dengan reptil terkenal dari daerah ini, seperti dinosaurus Spinosaurus.
Penelitian lebih lanjut oleh para ilmuwan mengungkap, J. aleadontamemiliki sistem gigi unik yang tak ditemukan di kerabat dekatnya yang hidup saat ini.
“Morfologi gigi yang unik ini membuat kami bertanya-tanya tentang kebiasaan makan spesies ini dan aspek biologi lainnya yang tak diketahui secara pasti,” kata Juan Diego Daza, ilmuwan Sam Houston State University sekaligus penulis kedua studi.
Spesies ini juga memiliki banyak kemiripan dengan Gueragama sulamericana, spesies kadal dari zaman kapur akhir yang baru ditemukan di Brasil.
Penulis senior dari National museum of Natural History di Paris, Prancis, Jean Claude Rage mengatakan, penemuan ini menunjukkan bahwa kadal acrodonta serupa pernah tinggal di Amerika Selatan dan Afrika sebelum kedua benua tersebut dipisahkan oleh Laut Atlantik Selatan.
“Selanjutnya, kadal acrodonta lebih berkembang di Afrika, dan menghilang dari Amerika Selatan pada waktu yang tidak diketahui,” lanjutnya.
Para ilmuwan mengatakan, penemuan J. aleadonta akan memberikan informasi penting untuk memahami asal-usul kadal dari Afrika dan Amerika Selatan, karena sejauh ini tak banyak yang kita ketahui tentang mereka.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR