Salah satu tanda yang mendasari seorang anak memiliki autism spectrum disorder (ASD) adalah sulit berkomunikasi. Menurut The Hanen Center, anak yang berada di dalam kondisi ini, kemampuan komunikasinya berkembang lebih lambat .
Alasan tersebut meninggalkan banyak ketidakjelasan, namun permasalahan komunikasi pada umumnya terus terjadi sepanjang hidup seseorang dengan autisme. Bahkan anak-anak dengan sindrom Asperger yang mungkin memliki kosa kata yang luas mungkin memiliki masalah dengan komunikasi sosial. Efek samping dari autisme ialah mengalami kesulitan untuk berempati dan melihat sudut pandang yang lain, menurut Hanen.
Saat ini, Satu dari enam puluh delapan anak-anak di Amerika Serikat memiliki gangguan Autisme, menurut organisasi Autism Speaks. Berikut beberapa cara mengejutkan yang berpotensi untuk meningkatkan kemampuan anak untuk berkomunikasi.
Hewan Peliharaan
Menurut penelitian terbaru, para peneliti menemukan beberapa jenis hewan peliharaan yang dapat membantu meningkatkan kemampuan sosial pada anak dengan gangguan autisme.
“Anak dengan gangguan autisme memiliki ikatan yang lebih kuat pada anjing kecil, dan ditambah dengan laporan orang tua yang menyampaikan terdapat ikatan kuat antara anak-anak mereka dan hewan peliharaan lainnya, seperti kelinci atau kucing, dijadikan sebagai bukti bahwa hewan peliharaan lain juga dapat memberikan keuntungan pada anak-anak dengan gangguan autisme,” kata Dr. Gretchen Carlisle, rekan peneliti dari Research Center for Human-Animal Interaction di University of Missouri College of Veterinary Medicine dalam sebuah pernyataan.
Peneliti lain menemukan bahwa anak-anak dengan autisme yang memiliki hewan peliharaan setelah usai 5 lebih mungkin untuk berkomunikasi dibandingkan dengan anak-anak dengan gangguan serupa yang tidak memiliki hewan peliharaan. Tren ini menjadi lebih signifikan ketika sebuah laporan yang menyatakan adanya ikatan antara anak-anak dan hewan peliharaan, baik dalam hal bermain dengan hewan peliharaan atau dengan merawatnya. Hewan peliharaan yang dimaksud ialah, kucing, anjing dan hamster.
Drama Shakespeare
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari The Ohio State University menemukan bahwa pembacaan bahasa berirama milik Shakespeare dan dikombinasikan dengan gerakan fisik meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi anak dengan ASD.
“Pada akhir penelitian, setelah memainkan salah satu karya Shakespeare ‘The Tempest,’ anak-anak dengan autisme menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam kemampuan sosial mereka dan kemampuan mereka untuk terlibat dalam suatu hubungan sosial,” kata Marc J. Tasse, seorang profesor psikologi dan psikiatri dalam sebuah pernyataan.
Terapi Selimut
Terapi lainnya yang dapat dilakukan pada anak dengan gangguan ASD ialah dengan menggunakan selimut, yang juga disebut dengan deep-touch therapy. Terapi ini ditujukan untuk menenangkan anak, dan kemungkinan hal ini dapat mengarahkan ke cara berkomunikasi yang lebih baik. Kunci dari terapi ini adalah efek stimulasi menenangkan yang berasal dari selimut mampu menciptakan sebuah tekanan yang mendalam. Selain membendung, tekanan semacam ini dapat diterapkan sebagai sebuah pelukan.
Penelitian telah menunjukkan terapi menggunakan selimut juga dapat membantu anak-anak dengan ASD lebih cepat tertidur.
Penulis | : | |
Editor | : | endah trisulistiowaty |
KOMENTAR