Formasi batu astronomi kuno terbaru ditemukan di Australia. Penemuan ini berlokasi 45 km dari bagian barat Melborune. Formasi batuan misterius ini disebut Wurdi Youang. Ia diperkirakan lebih tua dibandingkan Stonehenge di Inggris dan Piramida Giza Mesir.
Jika perkiraan awal terbukti benar, Australia mungkin menjadi rumah bagi observatorium astronomi tertua di dunia. Beberapa ahli geologi mempercayai formasi ini telah ada sejak 11.000 tahun lalu.
Formasi batu kuno ini dibuat oleh manusia, terdiri atas 100 blok batuan basal. Batuan disusun membentuk lingkaran telur dengan diameter 165 kaki. Blok batu memiliki rvariasi ukuran, mulai dari yang setinggi lutut hingga setinggi pinggang.
"Bentuk formasi batuan juga menggambarkan lanskap dalam bentuk seni," jelas Reg Abrahams pemelilhara situs tersebut.
Abrahams melanjutkan bahwa terdapat beberapa pegunungan di sekitar situs. Jika Anda berada dalam posisi tertentu di formasi batu, maka akan terlihat tiga gunung besar dan tiga batu-batu besar yang meniru mereka (gunung).
“Anda dapat melihat banyak praktek pertanian dan akuakultur, sehingga ini dapat menjadi bukti situs telah digunakan puluhan ribu tahun lalu, zaman di mana antropolog menganggapnya sebagai fajar pertanian, yaitu sekitar 11.000 tahun yang lalu di Mesopotamia," papar Abrahams.
Pada tahun 2006 tanah di daerah situs diserahkan ke Wathaurong Aboriginal Cooperative. Lembaga yang bekerja dengan para ilmuwan dan peneliti untuk membantu memahami tujuan dan usia situs. Abrahams menambahkan bukti di sekitar observatorium menunjukkan bahwa desa semi permanen terdahulu telah terlibat dalam praktek-praktek pertanian awal.
“Anda dapat melihat banyak praktek pertanian dan akuakultur, sehingga ini dapat menjadi bukti situs telah digunakan puluhan ribu tahun lalu, zaman di mana antropolog menganggapnya sebagai fajar pertanian, yaitu sekitar 11.000 tahun yang lalu di Mesopotamia," papar Abrahams.
Selain mencari tahu usia situs sebenarnya, para ahli berharap dapat mengetahui lebih lanjut tentang kehidupan yang semakin kompleks dari awal populasi aborigin nomaden Australia.
"Kami berusaha untuk mendaftarkan situs ini sebagai warisan sejarah nasional Australia, dan bahkan setelah itu diklasifikasikan sebagai situs warisan dunia," ujar Abrahams
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR