Nationalgeographic.co.id—Para ilmuwan telah mendeteksi infeksi oleh setidaknya tiga varian virus yang menyebabkan Covid-19 pada rusa berekor putih yang berkeliaran bebas di enam lokasi di timur laut Ohio, Amerika Serikat. Penelitian sebelumnya yang dipimpin oleh Departemen Pertanian AS telah menunjukkan bukti adanya antibodi pada rusa liar.
Tim peneliti telah melaporkan temuan tersebut dalam jurnal bergengsi Nature belum lama ini dengan judul "SARS-CoV-2 infection in free-ranging white-tailed deer." Laporan tersebut merupakan laporan pertama infeksi Covid-19 aktif pada rusa berekor putih.
Diketahui, berdasarkan urutan genom dari sampel yang dikumpulkan antara Januari dan Maret 2021, para peneliti menentukan bahwa varian yang menginfeksi rusa liar cocok dengan strain virus SARS-CoV-2 yang telah lazim pada pasien Covid-19 di Ohio pada saat itu. Pengumpulan sampel terjadi sebelum varian Delta tersebar luas, dan varian tersebut tidak terdeteksi pada rusa ini.
Tim sedang menguji lebih banyak sampel untuk memeriksa varian baru serta varian yang lebih lama, yang kehadirannya yang berkelanjutan akan menunjukkan bahwa virus dapat mengatur dan bertahan dalam spesies ini. Temuan tersebut didukung oleh pertumbuhan isolat virus di laboratorium, yang menunjukkan bahwa para peneliti telah memulihkan sampel SARS-CoV-2 yang layak, yang tidak hanya menunjukan jejak genetiknya.
Andrew Bowman, profesor kedokteran pencegahan hewan di The Ohio State University dan penulis senior penelitian tersebut mengatakan, fakta bahwa rusa liar dapat terinfeksi mengarah pada gagasan bahwa kita mungkin benar-benar telah membentuk inang pemeliharaan baru di luar manusia.
"Berdasarkan bukti dari penelitian lain, kami tahu mereka terpapar di alam liar dan di laboratorium kami dapat menginfeksi mereka dan virus dapat menular dari rusa ke rusa. Di sini, kami mengatakan bahwa di alam liar, mereka terinfeksi," kata Bowman dalam rilis Ohio State University.
Source | : | Nature,Ohio State News |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR