Sakit kepala bisa menjadi efek samping dari usaha Anda melangsingkan tubuh. Menurut sebuah studi oleh National Headache Foundation, isu-isu yang berhubungan dengan diet memainkan peran sebesar 30 persen pada semua kasus migrain yang terdeteksi.
Dari serangan gula darah rendah sampai pola konsumsi kafein, banyak hal terkait diet yang dapat membuat kepala berdenyut-denyut. Inilah mengapa diet bisa membuat Anda sakit kepala.
1. Berhenti terlalu membatasi asupan kalori Anda
Jarak jadwal makan yang terlalu jauh atau pola makan tidak teratur akan menyebabkan penurunan kadar gula darah.
Mode tubuh kelaparan memicu produksi hormon yang sama dengan respons tubuh Anda ketika menghadapi stres sehingga muncullah sakit kepala. Setelah Anda makan, sakit kepala bersama dengan gejala lain, seperti lemas dan gemetar, akan lenyap.
Tips: Ingat, interval jadwal makan yang sehat adalah tidak lebih dari empat jam. Coba makan makanan ringan di antara waktu makan, seperti selai kacang dan apel, wortel atau segenggam kacang almon, untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
2. Tetap terhidrasi
Dehidrasi adalah pemicu umum sakit kepala. Para ahli tidak tahu persis mengapa, tetapi mungkin ada hubungannya dengan penyempitan pembuluh darah di otak, yang berarti mengurangi pasokan darah dan oksigen ke otak.
Tidak mendapatkan cukup elektrolit juga dapat menyebabkan sakit kepala. Selain menyebabkan sakit kepala, sebenarnya dehidrasi dapat merusak upaya penurunan berat badan Anda.
Penelitian menunjukkan, tubuh mudah bingung membedakan antara kelaparan yang berarti Anda perlu makanan dengan dehidrasi yang berarti Anda perlu cairan lebih banyak. Hal ini akan menyebabkan Anda makan berlebihan.
Tip: Pada saat Anda merasa haus, tubuh Anda sudah sedikit dehidrasi. Minum setidaknya segelas air dengan setiap kali sesudah makan dan di antara waktu makan.
3. Hindari pemanis buatan
Menurut sebuah studi oleh University of Washington, Seattle, beberapa orang mungkin sangat sensitif terhadap aspartam, sehingga menyebabkan sakit kepala. Aspartam banyak terdapat di dalam minuman serta makanan diet.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR