Dalam kasus mumi wanita hamil ini, peningkatan keasaman jasadnya berfungsi juga untuk mengawetkan janin tersebut. Karena beberapa proses kimia yang berkaitan dengan dekomposisi, kata para ilmuwan, tingkat pH atau keasaman di dalam tubuh wanita itu bergeser dari lingkungan basa ke lingkungan yang lebih asam.
Makalah baru mereka menjelaskan bahwa asam ini menyebabkan mineral-mineral yang terperangkap di dalam tulang-tulang janin itu kecil mengering. Dan seiring waktu, tulang-tulang tersebut jadi "termineralisasi" atau "terasamkan."
Baca Juga: Tiga Temuan Mumi Paling Sensasional: Mumi Hamil hingga Mumi Lidah Emas
Source | : | ancient origins,BBC |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR