Hingga kini belum ada penyebab pasti migrain. Jenis sakit kepala yang seringkali disertai mual, muntah, dan sensitif terhadap cahaya maupun suara ini memengaruhi sekitar 1 dari 7 orang dewasa.
Tapi kini, para ilmuwan telah menemukan sebuah hasil yang dapat membantu Anda mengatasi migrain.
Ilmuwan memaparkan, saat seseorang mengalami kenaikan berat badan, maka risiko untuk terserang sakit kepala, khususnya migrain, juga ikut meningkat.
Sehingga, orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas cenderung melaporkan sakit kepala maupun migrain lebih sering, tulis studi yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology.
Setelah menganalisis hasil dari 12 penelitian yang melibatkan lebih dari 285.000 peserta, para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang mengalami kelebihan berat badan dengan indeks massa tubuh di atas 30, maka 27 persen lebih mungkin mengalami sakit kepala maupun migrain lebih sering ketimbang peserta dengan berat badan ideal.
Peneliti memperkirakan, jaringan lemak berlebih yang mengeluarkan berbagai bahan kimia di seluruh tubuh, memiliki peran dalam memicu migrain.
Apalagi, lemak tubuh berlebih juga terkait dengan peningkatan peradangan, yang dapat berkontribusi pada gangguan rasa sakit dan nyeri.
Mencoba menurunkan berat badan kemungkinan besar dapat mengurangi migrain, kata para peneliti, namun masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan seberapa besar pengaruh upaya penurunan berat badan mempengaruhi risiko sakit kepala.
Jika Anda sering mengalami sakit kepala, baik sakit kepala yang berlangsung singkat atau dalam beberapa hari, atau adanya perubahan tingkat pada sakit kepala Anda, buat janji dengan dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.
Tetapi jika Anda memiliki "sakit kepala terburuk dalam hidup Anda", sakit kepala yang terjadi dengan hebat atau eksplosif, atau sakit kepala yang disertai dengan halusinasi, perubahan dalam penglihatan, atau kebingungan, segeralah bergegas ke UGD.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR