Lucas mengatakan, salah satu teori yang relevan dengan punahnya stegomastodon adalah kehadiran mamut. Menurutnya, hewan purba tidak bisa bersaing dengan mamut. Kedua hewan tersebut sama-sama makan rumput. Tampaknya, mereka berkompetisi untuk mendapatkan makanan.
(Baca juga: BMKG: Aktivitas Gempa di Indonesia Meningkat Drastis pada Tahun 2017)
Houde berteori bahwa perubahan iklim bisa menyebabkan kematian hewan tersebut. "Mereka ada pada kondisi lingkungan yang basah dan dingin," kata Houde. "Kini, Las Cruces adalah padang pasir."
Para peneliti tidak mengetahui berapa banyak fosil yang terkubur di padang pasir. Namun, jika ditemukan di tempat manapun di Amerika, wilayah barat daya adalah lokasi yang memungkinkan. Daerah alami yang kering dan berbatu mendukung ketahanan tulang selama jutaan tahun.
Dalam wawancara dengan media lokal, keluarga Sparks berspekulasi bahwa hujan yang terjadi di Las Cruces sebelum penemuan mungkin menjadi faktor munculnya fosil tersebut.
Lucas setuju dengan pendapat itu. Ia mengatakan, saat hujan mengikis lebih banyak sedimen, sebuah penemuan mungkin akan terjadi. "Erosi adalah teman terbaik paleontologi,” ucapnya.
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR