Pada pertengahan November lalu, kami kembali ke lapangan. Kali ini, kami bergabung dengan tim Exploration Academy Pertamina Hulu Energi. Tujuannya, ada dua lokasi. Yang pertama, wilayah Danau Toba dan kedua adalah kawasan Riau.
Di sela kegiatan Exploration Academy, kami berbicang santai dengan Abdul Mutalib Masdar, Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi, salah satu anak perusahaan PT. Pertamina (persero) yang mengurusi bisnis di bagian hulu industri migas. Abdul juga dikenal sebagai Presiden Himpunan Ahli Geofisika Indonesia 2006 - 2008.
Berikut petikannya:
Kapan Exploration Academy mulai terbentuk?
Saya dilantik (sebagai Direktur Ekplorasi PHE) pada bulan Februari (2018), saya telurkan Exploration Academy ini pada bulan maret. Jadi 1 bulan setelah saya mengevaluasi dan mengobservasi apa saja isu yang paling kritikal. Ternyata isu yang paling kritikal pada saat itu adalah masalah human resources. Masalah orangnya. Masalah kompetensinya.
Nah itu yang menjadi isu utama. Sebab kita punya teknologi, kita punya area, sementara Indonesia, yang merupakan area bisnisnya PHE,is very complicated. Jadi kalau kita bicara PHE, sebetulnya merupakan replika dari Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, dari Aceh sampai Papua, kita sudah punya semua.
Kita punya tempat untuk evaluasi, kita punya studi, dan kita punya teknologi, dan sebetulnya kita punya resources uang kita, cuman problemnya adalah orangnya. Sumberdaya manusianya. Dan ini menjadi penting. Kehadiran Exploration Academy menjadi sangat penting, karena itu menjadi key drive untuk kita bisa menemukan big fish, discovery-discovery yang ada di Indonesia ini.
Kalau tidak, kita punya uang, kita punya teknologi, kita punya area untuk kita lihat, untuk kita observe, untuk kita explore, but we have no human resources yang punya high competency. Thats the big issue for Indonesia. Itu yang sebetulnya kenapa menjadi sangat penting kita menginisiasi ini.
Dan satu hal, ini memang sebuah program unorganic dari kita, saya ingin membuktikan bahwa semua tenaga expert indonesia tidak kalah dengan tenaga expert asing. Anda bisa lihat, Pak Andang Bachtiar, yang luar biasa, kami datangkan dari Prancis, Paris. Dan beliau memiliki dedikasi yang tinggi untuk datang ke sini. Dan itu semata mata untuk mendidik, mendevelop kawan kawan ini. Kita tidak pernah bicara soal komersil di sini. Tapi kita bicara soal komitmen kita untuk membangun negara ini.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR