Apa saja program yang dilakukan di dalam Exploration Academy selain Fieldtrip seperti ini?
Kita juga sebelumnya mengadakan fieldtrip. Satu bulan yang lalu, di padalarang, garden stone. Jadi kegiatan Exploration Academy ini paralel. Tidak cuma soal fieldtrip, tetapi juga bersamaan saat ini juga berlangsung kegiatan di laut. Mungkin suatu saat kapan kapan bisa ikut berpartisipasi, nanti kita undang.
Bagaimana kawan-kawan saya mencoba untuk deploy yang namanya receiver, yang namanya algen (algoritma genetika, red), ketika kita survei di laut, its very interesting. Nah, ini bersamaan sekarang seperti itu. Jadi beberapa orang dari exploris muda itu ada yang di laut, ada yang di kelas, itu harus kita lakukan secara simultan. Secara paralel. We have no time. Dan di kelasnya Exploration Academy, its not only the technical issue. Termasuk project economic, mengevaluasi sebuah proyek, termasuk juga leadership issue. Juga managerial.
Kita coaching satu persatu. Misalnya ada beberapa tipe leadership, style behavior. Nah kawan kawan juga harus tau. Toh suatu saatkan mereka akan memimpin tim. Nah kapan mereka harus bersikap sebagai komando, kapan dia harus persuasif, kapan dia harus asertif, dan its very important for the leaders. Dan itu yang mau kita bangun. Jadi kita mau bangun pemimpin yang betul betul bisa menjawab kebutuhan.
Tanpa birokrasi, tanpa terikat dengan aturan aturan main yang kadang kadang membuat kita tersandera. Makanya saya ikut hadir si sini, jauh jauh saya ikut hadir. Sebetulnya saya harus meeting, tetapi saya coba untuk paksakan. Supaya mereka punya confidence level yang oke. Bahwa pemimpin harus hadir.
Setelah berjalan beberapa bulan, sudahkah terlihat peningkatan kompetensi dari kawan kawan di eksplorasi ini?
Iya, sudah. Mereka sekarang jauh lebih "cerewet" daripada saya. Hahha. Ini indikator yang paling sederhana. Lebih cerewet ini maksudnya lebih kritis ya. Itu bahasa bahasa primitif yang saya pakai supaya gampang dicerna sebetulnya. Jauh lebih kritis sekarang. Mereka sudah mulai berani untuk menyampaikan ide ide baru. Karena problem yang besar di kita ini adalah kadang kadang kita untuk menyampaikan message itu tidak semua orang bisa. Nah ini terbuka. Semua harus sama. Harus equal sama. Makan sama, semua sama, nah ada membangun kebersamaan seperti itu. Keliatan kok, kelihatan.
Berarti akan ada penilaian terhadap kompetensi yang dilakukan secara rutin?
Iya, jadi nanti at the end of this program, kami akan ada semacam competency based interview untuk melihat alat ukurnya akan bagimana. Nah kalo bahasa kuliahnya akan ada seperti kuis, atau ada evaluasinya lah. Sekaligus sebetulnya exa ini juga menjadi salah satu cara saya untuk mengidentifikasi who is the good leaders in the future. Jadi banyak sebetulnya yang tersirat di sana. Di samping peningkatan kompetensi orangnya, meningkatkan level mereka, juga membangun networking di antara mereka, karena mereka semua yang akan memegang ini semua. Mungkin 2, 3 atau 5 tahun ke depan salah satu di antara mereka yang akan menjadi vice president, akan menjadi senior manager, bahkan akan menjadi direksi. Nah mereka perlu untuk itu. Perlu kita bekali.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR