Pencarian saat itu juga tidak langsung membuahkan hasil. Ia tidak menemukan satu pun orangutan. Erik menemukan adanya sarang, dan inilah yang menjadi awal perjalanan Erik untuk menemukan dan mempelajari orangutan Tapanuli.
Karena sifat pemalu inilah orangutan Tapanuli hidup susah ditemukan. Ekspedisi di hutan terpencil Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, yang dimulai pada tahun 1997 ini baru membuahkan hasil 20 tahun kemudian.
Angka reproduksi rendah
Orangutan mempelajari sebagian besar perilaku yang digambarkan di sini dari induknya, sebelum mencapai masa remaja sekitar usia 12 tahun. Beberapa perilaku ini ditemukan di mana-mana. Yang lainnya hanya ditemukan di daerah tertentu, menunjukkan kemungkinan adanya budaya daerah. (National Geographic)
Terobosan penelitian pada kelompok peneliti lain dimulai ketika sebuah kejadian tragis menimpa seekor orangutan Tapanuli pada November 2014. Orangutan itu diserang dan dibunuh oleh warga kampung.
Orangutan Tapanuli ditemukan, namun dalam kondisi tidak bernyawa. Tidak ingin kehilangan kesempatan, para peneliti mengambil tengkoraknya dan membandingkan dengan 33 tengkorak orangutan Sumatra dan Kalimantan.
Analisa genetika menunjukan perkawian silang sudah terjadi antara orangutan Tapanuli dan Sumatra sekitar 10.000 tahun lalu. Namun secara morfologis, mereka berbeda dan bisa digolongkan sebagai satu spesies tersendiri.
Hasil DNA dan dikombinasikan dengan berbagai perhitungan model matematika, menunjukan bahwa orangutan Tapanuli “terpisah” dari orangutan Sumatra dan Kalimantan sekitar 3,4 juta tahun lalu.
Baca juga: Orangutan Dibantai dan Dimasak di Area Perkebunan Sawit Kalimantan
Populasi mereka terhitung relatif kecil dan di bawah ancaman, kurang dari 800 orangutan dalam area 1.000 kilometer persegi. Hal ini semakin diperparah dengan angka produksi yang rendah. Orangutan Tapanuli hanya melahirkan satu anak setiap sekitar enam tahun. Perburuan juga turut mengancam mereka dari kepunahan.
Semoga primata kedelapan — setelah manusia, gorila timur, gorila barat, simpanse, bonobo, orangutan Sumatra dan orangutan Kalimantan — ini dapat terlindung dan menjauh dari kepunahan.
Penulis | : | |
Editor | : | dian prawitasari |
KOMENTAR