Kebiasaan menggigit kuku ternyata tidak hanya buruk untuk dilihat, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan. Para ahli medis menyarankan untuk mencoba cara lain yang lebih aman saat mengusir rasa stres.
Ahli kesehatan dari Mayo Clinic, Rochelle Torgerson, menjelaskan bahwa bakteri dan jamur akan masuk dengan mudah ke dalam mulut apabila memiliki kebiasaan menggigit jari.
"Sebagai permulaan, menggigit kuku akan meningkatkan kemungkinan Anda sakit flu atau penyakit lainnya karena Anda memasukkan tangan yang belum dicuci ke mulut," kata Torgerson, ahlispesialis kulit di Mayo Clinic.
Dia melanjutkan, kebiasaan ini juga akan membuat Anda rentan terkena infeksi kulit di sekitar kuku, atau paronychia.
Dikutip di Huffington Post, Todgerson menjelaskan, apabila kuku sudah mulai memerah, membengkak, dan terasa sakit, itu merupakan tanda bahwa Anda sudah terkena infeksi.
Nah, belum lagi apabila anda memiliki kutil di jari. Menggigit kuku jari akan mempermudah penyebaran kutil ke bagian tubuh lainnya karena penyakit ini disebabkan oleh virus HPV (human pappillomavirus) yang menyebar melalui luka.
Selain bisa menyebabkan penyakit, kebiasaan tersebut juga membuat jari-jari tangan dan gigi tak indah dipandang.
Menurut Todgerson, mayoritas kuku dibuat di lunula, area pangkal kuku yang berbentuk bukit putih. "Apabila ada infeksi yang terjadi di daerah tesebut, kuku Anda bisa berbentuk lucu dan aneh," katanya.
Menggigit kuku juga bisa membuat gigi menjadi tidak beraturan, atau bahkan patah.
Todgerson berkata bahwa banyak orang menggigit kuku sebagai bentuk pelampiasan stres atau mengusir rasa bosan.
Mengingat bahaya kesehatan yang ditimbulkan, dia pun menyarankan untuk mencari pelampiasan lain untuk menghilangkan stres, misalnya bermain ikat rambut anda atau memainkan cincin di jari manis.
"Lebih baik mencari cara pelampiasan yang tidak menyakiti diri Anda sendiri,"kata Todgerson.
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul Sering Gigit-gigit Kuku?Kenali Bahayanya dan Hentikan Kebiasaan Ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR