Ada banyak kesalahpahaman tentang kopi. Sebagian orang berpendapat bahwa mengonsumsi kopi baik untuk kesehatan, sementara lainnya berpendapat sebaliknya. Pandangan bahwa kopi bisa berdampak buruk bagi kesehatan, kadang membuat para pencinta kopi ragu untuk menyesap minuman favorit mereka.
Sebenarnya, hal itu tergantung seberapa banyak kopi yang Anda konsumsi. Studi terbaru menemukan, mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang dapat memberikan banyak manfaat positif bagi kesehatan tubuh.
(Baca juga: Lima Tradisi Minum Kopi di Dunia)
Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Southampton tersebut, porsi terbaik konsumsi kopi untuk kesehatan adalah tiga hingga empat cangkir sehari.
Mengonsumsi kopi tiga hingga empat cangkir perhari dapat membantu menurunkan risiko penyakit hati, diabetes, demensia, dan beberapa jenis kanker, termasuk kanker prostat, endometrial, kulit, serta hati. Tentu saja dengan catatan, kopi dikonsumsi tanpa tambahan apapun seperti gula, susu, atau krimer.
Selain manfaat-manfaat di atas, studi yang dilakukan berdasar tinjauan terhadap lebih dari 200 studi ini menyatakan bahwa minum kopi pada jumlah tersebut juga dapat membantu menurunkan risiko kematian dan penyakit jantung.
(Baca juga: Studi: Pecinta Kopi Cenderung Lebih Panjang Umur)
Meski mengkonsumsi kopi dalam jumlah sedang bisa bermanfaat bagi kesehatan, namun Anda tetap harus berhati-hati terhadap konsumsi secara berlebihan. Karena konsumsi kopi berlebih dapat menyebabkan efek samping tertentu dan berbahaya bagi kesehatan Anda.
Para peneliti menekankan, jika Anda termasuk golongan orang yang tidak tahan minum kopi, Anda tidak perlu memaksakan diri untuk mengonsumsi kopi demi alasan kesehatan. Selain itu, ibu hamil dan perempuan dengan risiko tinggi patah tulang harus berhati-hati terhadap konsumsi kopi karena bisa membahayakan kesehatan mereka.
(Baca juga: Mengapa Ada Orang yang Tahan Minum Kopi dan Tidak?)
Jadi, coffee lovers, mulai sekarang Anda bisa menikmati secangkir kopi di pagi hari dan dua cangkir tambahan di waktu lainnya dengan tenang, tanpa perlu mengkhawatirkan mitos-mitos yang selama ini keliru.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR