Peristiwa itu setidaknya mengubur sekitar 30 rumah penduduk yang ada di dua RT dan ladang dengan panjang mencapai 800 meter dan ketinggian 20 meter.
Sekitar 38 orang saat itu tertimbun tanah longsor. 7 orang dilaporkan meninggal dunia.
Dari kejadian ini, pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan kawasan longsor di Desa Banaran, Pulung, Ponorogo sebagai zona merah. Artinya, kawasan ini dianggap berbahaya dan dilarang ada aktivitas.
3. Kawah Sileri Dieng meletus dan daerah tersebut sempat ditutup sementara
Kejadian ini terjadi pada Minggu, 2 Juli 2017. Akibat letusan kawah yang terletak di kawasan pegunungan Dieng itu, ada belasan wisatawan luka-luka.
Sutopo menuturkan, letusan tersebut disertai lahar dingin, lumpur dan asap mencapai 50 meter. Letusan mengenai sejumlah wisatawan yang berada di sekitar Kawah Sileri.
"Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Banjarnegara, saat terjadi letusan terdapat 17 orang pengunjung atau wisatawan," kata Sutopo saat itu.
4. Penghujung tahun diwarnai gempa bumi
Beberapa kejadian gempa bumi lebih banyak terjadi pada semester kedua 2017. Selain beberapa wilayah Indonesia Timur, yang terakhir juga terjadi gempa dahsyat yang mengguncang selatan pulau Jawa.
Gempa bumi terjadi di Ambon pada 31 Oktober 2017. Dalam waktu 14 jam sudah ada 88 kali gempa. Kerusakan yang dialami saat kejadian ini adalah 40 rumah, 4 sekolah, dan 2 gedung kampus rusak.
Gempa bumi juga mengguncang Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, Rabu 6 Desember 2017. Gempa berkekuatan 5,1 skala rhicter (SR) itu merusak 233 rumah di sana.
Terbaru, terjadi gempa Tasikmalaya pada Jumat (15/12/2017) tengah malam. Gempa ini dua kali mengguncang selatan Jawa. Gempa pertama pukul 23.04 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,5 dan gempa kedua pada 23.47 dengan magnituo 6,9.
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR