Hewan umumnya memiliki kelamin jantan atau betina. Tapi pada ikan, jenis kelamin mereka bisa berubah bergantung apa yang kebutuhan untuk reproduksi. Namun, bagaimana jadinya ada ikan yang memiliki kelamin ganda? Inilah yang ditemukan di Taiwan.
Nelayan di Selatan Taiwan Selatan menemukan seekor ikan hiu spadenose dengan dua alat kelamin sekaligus, jantan dan betina. Uniknya, hiu tersebut memiliki organ reproduksi jantan dan betina yang telah sepenuhnya berkembang.
Dalam laporan yang diterbitkan jurnal Marine and Coastal Fisheriespada bulan September 2017 lalu, para ilmuwan di Xiamen University, China mendokumentasikan anatomi ikan hiu tersebut. Mereka menemukan bahwa hiu tersebut memiliki "claspers" (bagian di bawah perut hiu jantan) sekaligus ovotestes (organ yang memproduksi ovum atau sel telur betina sekaligus sperma) di dalamnya.
Baca juga: Langka nan Unik, Kupu-Kupu dengan Kelamin Ganda
Dengan kata lain, hiu yang ditemukan tersebut memiliki sistem reproduksi jantan dan betina sekaligus.
Diwartakan dari Newsweek, Jumat (29/12/2017), ini merupakan pertama kalinya para ilmuwan mendokumentasikan interseks (kelamin ganda) pada spesies hiu tersebut. Uniknya lagi, dua organ reproduksi tersebut sama-sama berkembang dengan baik.
Biasanya, saat menemukan spesies yang mengalami interseks, salah satu organ reproduksinya lebih berkembang dibandingkan yang lain.
Para ilmuwan menemukan bahwa hiu tersebut bisa menggunakan alat kelamin betina dan jantannya untuk bereproduksi. Mereka, bagaimanapun, tidak pernah melihat hiu interseks membawa embrio hidup atau menghamili hiu lain.
Penemuan ini memicu beragam spekulasi tentang penyebab interseks pada hiu. Beberapa menyebut bahwa fenomena interseks ini disebabkan oleh manusia. Sebuah penelitian terbaru tentang peningkatan ikan interseks yang ditemukan di danau di Amerika Serikat menyebut hal ini terkait dengan hormon dari pil KB yang ditemukan di air limbah.
Artikel terkait: Anjing pun Bisa Berkelamin Ganda
"Kontaminasi lingkungan tentu bukan satu-satunya alasan mengapa hal ini bisa terjadi," kata Carl Meyer, ahli biologi kelautan dari University of Hawai\'i dikutip dari Tech Times, Rabu (03/01/2018).
"Faktor genetik murni dapat menentukan apa yang terjadi selama perkembangan reproduksi. Mungkin ada kesalahan genetik yang berakhir dengan contoh interseks langka pada suatu spesies," imbuhnya.
Meski begitu, para ilmuwan mengakui bahwa masih banyak yang belum diketahui tentang reproduksi ikan hiu. Pada subkelas Elasmobranch, yang mencakup ikan bertulang rawan termasuk hiu dan ikan pari, mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi secara aseksual.
"Mereka bisa melahirkan tanpa kawin, seperti kelahiran perawan, pertanyaannya adalah: mengapa?" ungkap Chris Lowe, seorang ahli biologi kelautan. "Kami tidak cukup tahu tentang biologi hiu untuk menjawab pertanyaan tersebut," tutupnya.
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.
Tak Hanya Cukupi Kebutuhan Gizi, Budaya Pangan Indonesia Ternyata Sudah Selaras dengan Alam
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR