Nationalgeographic.co.id—Bulan lalu, penjelajah Yutu-2 menemukan objek kubus misterius yang mirip sebuah rumah, dan diputuskan untuk mendekati agar bisa memecahkan benda apa itu.
Jumat lalu (07/01/2022) Badan Antariksa Nasional Tiongkok (China National Space Administration/CNSA) lewat keterangan di Ourspace, telah berhasil mengungkap teka-teki "rumah misterius" itu.
Rupanya, berdasarkan gambar terbaru, benda itu adalah sebuah batu kecil yang berada di dekat tepi kawah. Ketika didekati, batu ini menyerupai kelinci yang sedang mencari makan dan dinamai sebagai "Kelinci Giok".
Dalam bahasa Mandarin, Kelinci Giok disebut Yutu yang merupakan sosok mitologi Tionkok yang hidup di bulan bersama Chang'e. Konon, pola mortar di Bulan yang kita lihat selama ini adalah perwujudan Yutu yang hidup menemani Chang'e saat sedang membuat ramuan agar hidup abadi. Chang'e sendiri dijadikan nama misi eksplorasi buatan Tiongkok.
Baca Juga: Robot Penjelajah Tiongkok Selidiki 'Rumah Misteri' di Sisi Jauh Bulan
Awalnya, Yutu-2 melihat batu itu berada di cakrawala ketika mencoba menjelajahi sisi terjauh di Bulan. Para astronom sempat mengira "rumah misterius" itu akan setinggi dan menyurupai Arc de Triomphe di Prancis. Karena penasaran dengan objek itu, penjelajah Yutu-2 harus menyimpang jauh dari jalur demi menjangkaunya.
Dalam keterangan, seorang pengemudi Yutu-2 berseru ketika mengetahui sejatinya benda itu. Para astronom segera berkumpul demi melihat "Kelinci Giok" yang hendak memakan bebatuan di depannya yang menyerupai wortel.
Gambar itu memberi minat pada dunia dan melahirkan banyak spekulasi mulai dari alien atau landmark terkenal maupun referensi budaya populer.
"Apakah 'kelinci' yang tampaknya baik ini adalah tamu asing atau asli sisi terjauh bulan? Sudah berapa lama berada di sini? Apakah fantasi 'rumah misterius' di cakrawala seperti yang diduga? Apakah itu semua takdir atau kebetulan?" tulis para astronom. Yang jelas, mereka akan mencari tahu lebih dalam objek ini.
Temuan yang terjadi 6 Januari ini menandakan jarak terjauh yang telah dijangkau oleh Tiongkok di Bulan, yakni mencapai 1.003,9 meter perjalanan. Foto terbaru ini diambil dari jarak 100 meter agar bisa membuat analisis awal, dan pengamatan terhadap kawah di belakangnya satu hari lunar mendatang (sekitar satu bulan), yang dimulai pada akhir Januari.
Jarak dan temuan ini menjadi hadiah ulang tahun dua kamera penjelajah Tiongkok, Chang'e-4 dan Yutu-2. Yutu-2 telah mencapai usianya yang ketiga tahun sejak turun ke permukaan bulan dari pendarat Chang'e-4 pada 3 Januari 2019.
Yutu-2 merupakan penjelajah Tiongkok yang mengusung instrumen Visible and Near-Infrared Spectometer (VNIS) yang dapat digunakan untuk menganalisis komposisi dan kelimpahan material pada spesimen batuan bulan.
Penjelajah itu telah mendeteksi petnujuk material dari mantel bulan, mengintip di bawah permukaan bulan lewat radar penembus tanah untuk membangun gambaran lapisan batuan yang berbeda, serta telah mengirimkan banyak gambar yang mengesankan dari sisi jauh bulan bersama dengan penemuan lainnya.
Melansir CCTV, Desember 2021 pemerintah Tiongkok menyetujui tiga misi baru ke kutub selatan. Misi itu adalah Chang'e-6, Chang'e-7, dan Chang'e-8 yang peluncuran pertamanya pada 2024. Persetujuan ini seiring dengan misi Chang'e-5 mendarat di Bulan untuk pengembalian sampel.
"Tujuan utama dari tiga misi ini adalah agar Tiongkok membangun model dasar stasiun penelitian bulan bekerja sama dengan Rusia, dengan Tiongkok yang memimpin," kata Wu Yanhua, kepala deputi CNSA di CCTV.
"Pembangunan stasiun dapat meletakkan dasar yang kuat bagi kita untuk lebih mengeksplorasi lingkungan dan sumber daya bulan, termasuk bagaimana menggunakan dan mengembangkan sumber daya bulan secara damai."
Baca Juga: Mengapa Kita Belum Bisa Membangun Stasiun Luar Angkasa di Bulan?
Source | : | space.com,cctv news |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR