Hasil tersebut menandakan teori tentang bagaimana tonjolan bima sakti terbentuk tidak sesuai dengan fakta.
(Baca juga: Bintang Terkecil di Alam Semesta Ditemukan)
Menurut para peneliti, ini akan menjadi pekerjaan rumah baru untuk dicari tahu. Termasuk mencari tahu seberapa cepat bintang bergerak.
Namun, kabar baiknya adalah para peneliti akan mempunyai alat baru untuk mempelajari hal ini.
"Nantinya Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) yang diluncurkan tahun depan juga akan dipakai untuk mempelajari bintang ini," katanya.
JWST adalah teleskop penerus dari Hubble yang lebih canggih. Teleskop yang rencananya akan diluncurkan 2019 ini akan membantu manusia untuk melihat tempat jauh di luar angkasa yang sebelumnya tak terlihat.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR