Badak berambut wol ini diberi nama Sasha – sesuai dengan pemburu yang menemukannya.
Para ilmuwan Rusia belum yakin apakah hewan berusia 10 ribu tahun ini perempuan atau laki-laki. Namun, mereka mengatakan, nama Sasha cukup universal untuk mewakili keduanya.
Ditemukannya tubuh Sasha yang utuh cukup mengejutkan bagi para peneliti. Tidak seperti mamut berambut yang juga hidup pada Zaman Es, sisa-sisa badak berambut wol ini sangat langka untuk ditemukan. Posisi mereka di garis waktu evolusioner kurang jelas. Dan gaya hidup – apa yang dimakan dan bagaimana mereka bertahan juga masih samar.
Merekonstruksi Sasha
Desember lalu, sekelompok ilmuwan dari Paleontological Institute at the Russian Academy of Sciences dan Sakha Academy of Sciences, di Rusia, mengambil sekelumit sisa tubuh Sasha untuk ‘menghidupkannya kembali’.
(Baca juga: Tak Lama Lagi, Mamut Akan "Bangkit" dari Kepunahan)
Sisa tubuhnya yang berwarna abu-abu ketika ditemukan, sudah dibersihkan. Para ilmuwan terkejut mengetahui warna asli badak muda ini ternyata seperti stroberi terang.
Analisis dari gigi Sasha menunjukkan bahwa ia mati ketika berusia tujuh bulan.
Ini juga menjadi hal yang mengejutkan bagi para ilmuwan. Menurut mereka, Sasha terlalu besar untuk ukuran badak berusia tujuh bulan. Ia memiliki panjang hampir lima kaki dan tingginya sekitar dua setengah kaki. Badak modern di Afrika biasanya tidak mencapai ukuran tersebut hingga berusia 18 bulan.
Olga Potapova merupakan peneliti di The Mammoth Site of Hot Springs South Dakota, sebuah organisasi penelitian dan pelestarian. Bidang kerjanya berfokus pada mamalia besar yang sudah punah dari Zaman Es. Saat ini, ia sedang meneliti Sasha. Meskipun begitu, Potapova mengatakan, ia belum bisa memberikan banyak informasi tentang badak berbulu wol itu.
Apa yang bisa ia diskusikan adalah betapa pentingnya penemuan ini bagi pemahaman ilmuwan tentang periode waktu hidup spesies Coelodonta antiquitatis tersebut. Potongan tubuh – seperti tulang gigi -- dari badak berambut wol lain sebenarnya sudah ditemukan. Namun, hanya bagian tubuh bayi badak Sasha yang paling lengkap.
“Penemuan ini memungkinkan para ilmuwan untuk menyoroti berbagai sisi biologis dan morfologis badak berambut wol,” kata Potapova. Artinya, mereka bisa mempelajari bagaimna ia berkembang – apa yang dimakan dan yang membedakannya dengan badak saat ini.
Petunjuk dari Zaman Es
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR