Khna bergabung dengan WCS pada 2017, sebagai bagian dari tim GIS dan SMART (Spatial Monitoring And Reporting Tool). Ia senang menjadi bagian dari tim muda yang dinamis ini untuk mengeksplorasi cara-cara baru menggunakan data spasial untuk konservasi.
Sebagian karyanya melibatkan peningkatan kualitas data pemantauan yang dikumpulkan oleh tim lapangan yang ia dampingi di hutan. Meskipun belum genap setahun menjadi bagian dari WCS, tetapi Khna merupakan salah satu anggota yang cukup populer dan tidak mudah dilupakan. Ia meninggalkan seorang istri dan satu anak berusia 2,5 bulan.
Melindungi hutan
Rotha mengatakan, meskipun ketiga pahlawan konservasi ini sudah meninggal dunia, namun perjuangan mereka tidak akan pernah mati.
(Baca juga: Menyelamatkan Delta Kayan Sembakung)
“Kami amat sedih karena kehilangan mereka. Untuk menghormati jasa ketiga pahlawan konservasi yang sudah bekerja keras melindungi hutan dan cagar alam di Kamboja ini, kami akan terus mendukung pemerintah dan masyarakat dalam upaya menghentikan pelanggaran lahan, penebangan dan perburuan liar. Kami akan membawa pembunuh mereka ke pengadilan,” paparnya.
Rotha menambahkan, setiap hari, para jagawana dan aparat penegak hukum mempertaruhkan hidup mereka untuk melindungi hutan dan alam liar.
“Kita seharusnya tidak boleh membiarkan para kriminal untuk menghancurkan hutan di Kamboja. Apalagi sampai mengancam dan membunuh mereka yang tak kenal lelah melindungi warisan alam negara ini. Soknai, Wathana, dan Khna akan selalu dikenang sebagai pahlawan konservasi,” pungkas Rotha.
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR