Dibalik tirai apartemen, tampak bayangan seorang laki-laki tangguh sedang bertinju. Tangannya bergerak ke kanan dan kiri, melayangkan pukulan hook dan jab, kemudian menerjang maju.
Para penjahat yang melewati apartemen itu pasti akan berpikir dua kali sebelum membobol masuk apartemen tersebut.
Bayangan di balik tirai itu tidak lebih dari bayangan yang diproyeksikan. Namun perusahaan pengelola apartemen di Jepang berharap teknologi ini bisa membantu melindungi dan menenangkan para penghuni perempuan yang menghuni apartemen sendirian.
(Baca juga: 5 Hal yang Dilakukan "Manusia Masa Kini" untuk Menyelamatkan Bumi)
“Man on the Curtain (Pria di Balik Tirai),” masih dalam tahap purwarupa. Cara penggunaan alat ini adalah cukup menggunakan ponsel pintar yang terhubung pada sebuah proyektor untuk menayangkan bayangan seorang laki-laki yang melakukan berbagai aktivitas energetik.
Para pelanggan bisa memilih dari berbagai lusinan skenario yang menunjukkan laki-laki bayangan mereka sedang bertinju, karate atau bahkan mengayunkan tongkat baseball.
Selain gerakan bela diri, laki-laki bayangan ini juga melakukan aktivitas lain, misalnya menghibur. Dia juga melakukan hal-hal rutin membosankan seperti mengenakan pakaian, bersantai sambil main gitar atau bahkan membersihkan apartemen.
Sistem ini dikembangkan untuk menjaga keamanan gedung-gedung yang dikelola oleh Leopalace 21. Corp, kata Keiichi Nakamura, manajer bagian iklan di perusahaan tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat umum mendorong perusahaan tersebut untuk memikirkan lebih uas dan mempertimbangkan untuk menjual. Namun beberapa pihak mempertanyakan keefektifan alat tersebut, Kata Nakamura.
(Baca juga: Footquakes, Saat Gol Lionel Messi Benar-benar Membuat Bumi Bergetar)
Khususnya, para penjahat mungkin cepat atau lambat akan menyadari bahwa “pria di balik tirai,” yang sepanjang waktu tampak bertinju, menandakan ada seorang perempuan sedang sendiri di dalam hunian.
“Bila gambaran bayangan membuat seorang perempuan menjadikan perempuan sasaran empuk dengan malah menunjukkan kepada para pelaku kejahatan bahwa tidak ada seorang pun di rumah, ini prosedur yang salah,” kata dia.
“Jadi, kami akan memasarkan begitu kami menambah variasi lain, misalnya dengan merilis video baru setiap hari," ujarnya.
Artikel ini pernah tayang di voaindonesia.com. Baca artikel sumber.
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR