Bangunan pabrik es Minerva, bangunan ini masih dimanfaatkan sebagai pabrik es sampai akhir tahun 1990-an. Setelahnya, bangunan ini tidak dimanfaatkan dan dibiarkan terlantar. Dalam jurnal yang mengutip dari Pos Kupang edisi 5 Juli 2017, ternyata bangunan ini didesain oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno.
Bersebelahan dengan pabrik es Minerva, terdapat bangunan Elektrische centrale te Koepang (Kantor Listrik Kupang). “Bangunana ini merupakan kantor listrik di era pemerintahan Belanda, dan kini dimanfaatkan sebagai kantor PT. Sulung Budi yang merupakan dealer resmi untuk ban mobil Goodyear dan juga salah satu agen penyalur BBM Pertamina,” tulis Wilson dalam jurnalnya.
Tugu Hak Asasi Manusia di Kupang
Pada penelitian Wilson, wartawan senior sekaligus sejarahwan Timor, Peter A. Rohi, dalam Seminar Sehari bertema “Mencari Jejak Kota Kupang” yang diselenggarakan pada 2011 di Aula Sasando Kantor Walikota Kupang mengungkapkan bahwa Tugu Pancasila merupakan Tugu Hak Asasi Manusia yang dibangun pada Desember 1945. Tugu ini dibangun karena inisiatif dari para pemuda Kupang yang berkuliah merantau ke Surabaya, para pemuda dipimpin oleh Marus Rihi.
“Saat itu ada perang sekutu dan ketika ke Kupang masih ada sekutu. Para pemuda ini membuat tugu dan menghadap ke benteng Fort Concordia (kini difungsikan sebagai Markas Batalyon Infranteri 743/PSY TNI AD) untuk memperingati para tentara Australia agar tidak membuat masalah di Kota Kupang,” ungkap Peter A. Rohi pada penelitian Wilson.
Tugu Pancasila ini memiliki empat pondasi yang diartikan sebagai bebas berbicara, bebas beragama, bebas kemiskinan, dan bebas ketakutan dari perang. Dalam penelitian, ini tidak menutup kemungkinan jika Tugu Pancasila ini adalah Tugu HAM yang pertama didirikan di dunia!
“Saat Presiden Soekarno ke Kupang dan sering berpidato, maka sebagai kenangan kepadanya, tugu tersebut direnovasi pada Tahun 1949 dan menjadi lima lingkar Pancasila,” lanjut Rohi yang dilansir Pos Kupang edisi 26 April 2015.
Baca Juga: Gerakan Pungut Sampah di Kupang, Bersama Saya Pilih Bumi Regional Kupang
Penulis | : | Ratu Haiu Dianee |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR