Di Tonga sendiri, sebuah negara kepulauan di Pasifik Selatan dengan jumlah populasi berkisar 105.000, tertutup abu tebal, yang jatuh dari langit sejak Sabtu malam, menyebabkan kerusakan yang signifikan di Nuku'alofa, ibu kota.
Pulau utama, Tongatapu, adalah rumah bagi ibu kota Nuku'alofa dan sebagian besar penduduk negara itu. Lapisan tebal debu vulkanik menimbulkan kekhawatiran tentang pasokan air minum dan air bersih yang telah tercemari gas dan abu vulkanik.
Terjadi kondisi yang mengkhawatirkan akibat udara yang terkontaminasi dan akses air bersih untuk 100.000 penduduk Tonga, sebuah negara Polinesia dengan lebih dari 170 pulau di Pasifik Selatan.
"Jaringan komunikasi dan akses telepon, masih terputus di sebagian besar negara kepulauan Pasifik sebagai dampak yang signifikan akibat letusan dahsyat," lanjut Hilotin.
Abu telah menutupi banyak wilayah Tonga, tetapi hilangnya listrik, jaringan telepon, dan konektivitas internet, telah mempersulit lembaga bantuan untuk menilai tingkat cedera, kematian, dan kerusakan.
"Fenomena ini benar-benar unik. Kami belum pernah melihat data seperti ini sebelumnya," kata Lars Hoffmann, ilmuwan atmosfer di Jülich Supercomputing Center di Jerman kepada Adam.
David Adam, menulis kepada Nature, dalam artikelnya berjudul Tonga volcano eruption created puzzling ripples in Earth’s atmosphere. Artikelnya dipublikasikan pada 18 Januari 2022.
Para ilmuwan berlomba untuk memahami serangkaian riak besar yang membingungkan di atmosfer bumi yang dipicu oleh letusan gunung berapi Tonga. Data satelit menunjukkan bahwa peristiwa itu —yang ditakuti sebagian orang mungkin telah menghancurkan sejumlah negara di kepulauan Pasifik.
"Secara teoritis, aliran udara panas dan abu yang terlempar dari letusan gunung berapi ke atmosfer, dapat memicu gelombang gravitasi dalam skala yang jauh lebih besar," pungkas Adam.
Gas panas yang naik ke stratosfer telah menghantam lapisan udara di sekitarnya, menciptakan perubahan besar pada lapisan atmosfer, sebuah ledakan yang akan dikenang dalam sejarah dunia.
Baca Juga: Letusan Gunung Berapi di Tonga, Peristiwa 'Sekali dalam Satu Milenium'
Source | : | Nature,Gulf News |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR